JAKARTA, Bisnistoday – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai, tren investasi dalam beberapa tahun mendatang, beralih ke padat teknologi. Hal ini sekaligus akan menjadikan gap yang menganga apabila tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas SDM di era digitalisasi.
“Penciptaan lapangan kerja terus menurun secara signifikan. Investasi semakin lama menjadi padat modal dan padat teknologi, terdapat gap antara investasi yang masuk dan kesiapan SDM,” ungkap Franky Sibarani, Wakil Ketua Umum APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia) dalam diskusi virtual diprakarsasi ISEI seri 5, di Jakarta bertajuk “Pembangunan Ekonomi Di Era Society 5.0.” Selasa (12/9).
Franky mengatakan, bahwa adopsi inovasi teknologi dan digitalisasi memiliki sejumlah risiko di pasar tenaga kerja Indonesia. Sedangkan, dunia usaha harus beralih ke future of jobs dengan strategi talent development framework.
Ia mengutarakan, sekrang ini terjadi fenomena flywheel effect of digitalization atau kondisi dimana penggunaan teknologi akan menciptakan penggunaan teknologi yang semakin mendalam dan terinternalisasi ke kehidupan sehari-hari hingga ke level ketergantungan.
“79% CEO asia Pasifik menyatakan mengubah fokus investasi mereka dalam 3 tahun ke depan ke arah digital transformation. Dan 87% CEO global menyatakan bahwa teknologi mendisrupsi industri secara irreversible (permanen).”
Hal ini wajar, menurut Franky, manfaat adopsi inovasi teknologi dan digitalisasi sangat menjanjikan bagi dunia usaha. Pertama, peningkatan produktivitas melalui peningkatan efisiensi business process. Kedua, peningkatan pendapatan, kemudian juga penghematan biaya produksi. Ketiga, peningkatan competitive advantage dalam persaingan pasar karena inovasi produk dan peningkatan kualitas produk Begitupun, penurunan risiko usaha, risiko investasi, dan risiko produksi.//