JAKARTA, Bisnistoday – Organisasi kemanusiaan Human Initiative (HI) memulai langkah besar dalam menyambut Idul Adha 1446 Hijriah dengan meluncurkan program ‘Sebar Qurban 2025’. Bertempat di kantor pusat HI di Depok, Jawa Barat, acara kick-off ini menandai dimulainya upaya pengumpulan 25 ribu ekor hewan ternak dari para donatur.
Target ambisius ini bertujuan untuk memastikan lebih banyak masyarakat di berbagai pelosok Indonesia dapat merasakan kebahagiaan dan manfaat dari ibadah kurban. Peningkatan target ini mencerminkan semangat HI untuk menjangkau lebih banyak penerima manfaat.
Presiden Human Initiative, Tomy Hendrajati, menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan masyarakat yang telah mendukung program kurban HI selama ini.
“Tahun 2024 lalu kami memperoleh kepercayaan dari masyarakat sebanyak 23 ribu ekor kurban dan tahun ini ditargetkan naik menjadi 25 ribu,” ungkapnya dalam acara peluncuran yang dihadiri oleh para mitra, donatur, serta perwakilan dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) pada Rabu (16/4/2025).
Peluncuran ‘Sebar Qurban 2025’ tidak hanya dilakukan di Depok, tetapi juga secara serentak di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Pemilihan Maluku Tengah sebagai lokasi simbolis ini menggarisbawahi fokus HI pada pemerataan distribusi daging kurban hingga ke wilayah-wilayah yang paling membutuhkan.
“Kami sengaja memilih Maluku Tengah untuk mewakili wilayah yang perlu bantuan distribusi daging kurban untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, khususnya yang masih miskin,” jelas Tomy, menekankan komitmen HI terhadap daerah-daerah dengan tingkat kerawanan pangan yang tinggi.
Tomy juga menyoroti kondisi kemiskinan yang masih dialami oleh puluhan juta penduduk Indonesia, di mana akses terhadap gizi yang layak, termasuk daging, masih menjadi tantangan.
“Kemiskinan bukan hanya beban pemerintah tapi menjadi tanggung jawab kita semua,” tegasnya.
Melalui program ‘Sebar Qurban’, Human Initiative berupaya menjadi jembatan kebaikan, menghubungkan para donatur dengan saudara-saudara sebangsa di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang membutuhkan uluran tangan.
drh. Renova Siahaan dari PDHI memberikan pandangannya mengenai pentingnya aspek teknis dan pemberdayaan dalam pelaksanaan ibadah kurban. “Tapi para panitia kurban perlu secara rutin disosialisasikan tentang standar pelaksanaan berkurban dan pemberdayaan petani lokal,” katanya. Ia juga menyarankan agar panitia kurban mengutamakan pembelian hewan ternak dari peternak lokal, sebagai bentuk dukungan ekonomi dan efisiensi dalam proses distribusi.
Acara peluncuran di Maluku Tengah dipimpin oleh Vice President Human Initiative, Bambang Suherman, bersama Bupati Zulkarnain Awat, mengusung tema ‘Qurban Saling Menguatkan’. Bupati Zulkarnain menyambut baik kolaborasi antara pemerintah daerah dan organisasi kemanusiaan seperti HI dalam upaya meningkatkan gizi dan ketahanan pangan masyarakat di wilayahnya.
“Wilayah Maluku Tengah, dengan segala potensi dan tantangannya, membutuhkan kehadiran program-program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.