JAKARTA, Bisnistoday -Kementerian Perindustrian mencatat, sejumlah tantangan pengembangan industri atsiri di Indonesia. Beberapa isu yang menjadi perhatian, di antaranya keberlanjutan dan standarisasi bahan baku, kurangnya diversifikasi produk hilir, kebutuhan peningkatan kompetensi SDM, serta terbatasnya akses pasar global.
Terkait hal tersebut, Kemenperin berjanji akan menggulirkan sejumlah program strategis, antara lain penyusunan roadmap pengembangan industri atsiri nasional, penyusunan database nasional minyak atsiri, dorongan dan fasilitasi indikasi geografis untuk minyak atsiri indonesia, penguatan pusat flavor and fragrance (PFF) di Sumatera Barat dan Bali, serta kompetisi wewangian daerah di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
“Langkah-langkah ini akan menjadi fondasi penting dalam membangun industri minyak atsiri yang berdaya saing, berkelanjutan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza dalam sambutannya pada penutupan Aromatika Indofest 2025 di Jakarta, akhir pekan.
Wamenperin juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam membangun ekosistem industri aroma dari hulu ke hilir. Di tingkat hulu, perlunya pendampingan petani, regenerasi penyuling, dan penguatan koperasi harus menjadi prioritas.
Sedangkan di sektor antara dan hilir, lanjut Faisol Riza perlu inovasi teknologi, formula, dan desain agar produk aroma Indonesia mampu bersaing secara global. Selanjutnya, di sektor pemasaran, strategi branding kolektif dan penguatan diplomasi dagang dinilai penting untuk membawa aroma Indonesia ke panggung dunia.
Faisol optimistis, dengan semangat gotong royong, Indonesia dapat menciptakan ekosistem aroma yang inklusif bagi seluruh pelaku, berbasis kearifan lokal dan ilmu pengetahuan, berorientasi ekspor, dan berkelanjutan secara lingkungan dan sosial.
“Saya mengajak seluruh pelaku usaha, akademisi, peneliti, komunitas, serta rekan-rekan media untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran dan menjalin kemitraan strategis demi memajukan pembangunan industri minyak atsiri dalam negeri,” tuturnya.
Seperti diketahui, Industri minyak atsiri adalah industri yang memproduksi dan mengolah minyak atsiri dari berbagai jenis tanaman, seperti lavender, rose, eucalyptus, dan lain-lain. Minyak atsiri adalah cairan yang dihasilkan dari proses penyulingan atau ekstraksi dari bagian-bagian tanaman, seperti bunga, daun, batang, atau akar.//




