JAKARTA, Bisnistoday – Di tengah lumpuhnya industri kreatif saat pandemi, Yehezkiel “Yezky” Iskandar justru melihat peluang emas di dunia digital. Dari ide itu, lahirlah Bee Hype Indonesia pada 2021—agensi kreatif yang kini mengguncang pasar regional.
Hanya dalam 5 tahun, Bee Hype berkembang dari production house kecil menjadi agensi multinasional dengan portofolio proyek di 4 negara. Mereka tak hanya menciptakan konten estetik, tapi juga membangun narasi yang menyentuh emosi audiens.
“Pandemi menutup pintu konser, tapi membuka jendela peluang digital lebar-lebar. Kami memilih menciptakan dampak ketimbang meratimi kemunduran,” jelas Yezky, CEO Bee Hype, dalam keterangannya, Selasa (5/8/2025).
Bersama Evelyn Kirana (Co-CEO) dan Kevin Prawira (Head of Production), Yezky membangun tim yang paham selera pasar. “Kami menjual cara berpikir strategis, bukan sekadar video keren,” tegas Evelyn tentang filosofi kerja mereka.
Kevin mengungkap kunci kesuksesan Bee Hype: “Setiap brand punya cerita. Kami mengubahnya menjadi konten powerful, mulai dari TVC hingga animasi 3D,” jelasnya.
Dari iklan kecantikan di Malaysia hingga kampanye otomotif di China, Bee Hype telah menangani 120+ proyek internasional. Mereka bahkan dipercaya oleh BUMN hingga startup unicorn sebagai mitra strategis.
Dengan layanan komprehensif—dari media buying hingga produksi CGI—Bee Hype kini menjadi one-stop solution bagi brand yang ingin mendominasi pasar digital. Portofolio mereka mencakup 15 industri berbeda.
Menjelang ulang tahun ke-5, Yezky berambisi menjadikan Bee Hype sebagai pemain utama di Asia Tenggara. “Kreativitas dengan sistem yang matang akan selalu relevan,” tandasnya, siap menyambut babak baru ekspansi.




