www.bisnistoday.co.id
Minggu , 19 Januari 2025
Home EKONOMI Perbankan Lambat Turunkan Bunga Kredit
EKONOMI

Perbankan Lambat Turunkan Bunga Kredit

Social Media

JAKARTA, Bisnistoday- Perbankan dinilai sangat lambat menurunkan tingkat suku bunga kredit, walaupun Bank Indonesia (BI) telah melakukan pelonggaran suku bunga acuan.

“Kami (BI) memandangpenurunan suku bunga kredit perbankan berjalan lambat,” kata Gubernur BankIndonesia, Perry Warjiyo ketika mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI edisi Desember 2020 secara virtual di Jakarta, Kamis (17/12).

Dalam RDG kali ini, BI mempertahankan tingkat suku bunga acuan menjadi tetap 3,75 persen, suku bunga deposit facility tetap 3 persen dan suku bunga lending facility tetap 4,5 persen.

Suku bunga acuan BI-7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) yang saat ini 3,75 persen merupakan terendah sepanjang sejarah dan total sejak Desember 2019 hingga Desember 2020, bank sentral sudah menurunkan 125 basis poin.

BI juga melakukan injeksi likuiditas ke perbankan yang hingga 15 Desember 2020 mencapai Rp694,9 triliun, terdiri atas penurunan giro wajib minimum (GWM) Rp155 triliun dan ekspansi moneter Rp524,07 triliun.

Menurut Perry, likuiditas yang longgar dan melimpah di perbankan serta penurunan BI-7DRRR mendorong suku bunga terus menurun.

BI mencatat kebijakan moneter itu berkontribusi mendorong penurunan suku bunga deposito menjadi 4,74 persen pada November 2020 dari sebelumnya 4,93 persen pada Oktober 2020.

Sementara itu, suku bunga kredit modal kerja juga turun menjadi 9,32 persen pada November 2020 dari 9,38 persen pada Oktober 2020.

Namun, penurunan suku bunga kredit perbankan khususnya untuk modal kerja hanya mencapai 0,06 persen.

Selain likuiditas yang melimpah di perbankan dan suku bunga acuan yang terendah sepanjang sejarah, lanjut dia, suku bunga pasar uang antarbank (PUAB) overnight juga rata-rata rendah mencapai 3,2 persen./

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TAWWAFI TOUR LUNCURKAN PAKET UMROH

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

EKONOMISektor Riil

Pemerintah Perlu Sosialisasi Ulang TKDN Agar BUMN dan Kontraktor EPC Tak Langgar Aturan

JAKARTA, Bisnistoday – Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri di...

EKONOMISektor Riil

Kontroversi Tambang Nikel Sultra, Sosok Arinta Nila Hapsari Disebut-sebut Terkait

JAKARTA, Bisnistoday - Arinta Nila Hapsari, nama yang kini semakin dikenal di...

EKONOMISektor Riil

Munas ASPAKI, Luhut: Saatnya Alat Kesehatan Indonesia Bersaing di Pasar Global

JAKARTA, Bisnistoday - Industri alat kesehatan Indonesia semakin menunjukkan potensi besar, dan...

EKONOMISektor Riil

Brand dengan Kepuasan Pelanggan Tertinggi Raih Top Customer Satisfaction Award 2024

JAKARTA, Bisnistoday – Kepuasan pelanggan merupakan salah satu tolok ukur penting dalam...