JAKARTA, Bisnistoday – Pengamat perbankan menilai, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDGI) yang memutuskan menurunkan BI Rate sebesar 25 bps ke posisi 6% sebagai langkah taktis dan berani. Penurunan BI Rate merupakan upaya untuk menopang penguatan ekonomi ditengah indikasi melemahnya sendi-sendi ekonomi nasional.
“Dikatakan “berani dan taktis” karena keputusan ini dilakukan mendahului keputusan The Fed yang baru akan memutuskan apakah akan menurunkan atau menahan suku bunga Fed (FFR) pada pertemuan 20-21 September nanti,” ungkap Ryan Kiryanto, Ekonom Senior dan Associate Faculty LPPI kepada Bisnistoday di Jakarta, Rabu (18/9).
Ryan memaparkan, angka PMI berada di bawah ambang batas normal dibawah 50, yakni di 48-49 pada Juli dan Agustus. Demikian juga, indeks kepercayaan pebisnis dan konsumen menurun serta angka pengangguran terus mendaki setiap bulannya.
Disisi lain, Ia mengutarakan, ada peluang The Fed akan menurunkan FFR minimal 25 bps menjadi 5,00-5,25% atau maksimal 50 bps menjadi 4,75-5,00%. Dengan penurunan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 6% yang dinilai tepat waktu dan tepat tujuan, diharapkan akan memberikan efek ke penyesuaian suku bunga perbankan yang pada gilirannya akan menaikkan permintaan kredit sehingga perekonomian kembali pulih dan membaik di masa transisi pemerintahan ini.
“Inilah yang disebut dengan tepat tujuan. Dikatakan tepat waktu, karena inflasi sudah mereda dan berada di koridor target BI disertai kurs rupiah yang dalam beberapa minggu terakhir sudah relatif stabil lagi,” urai Ryan Kiryanto.
Akhirnya, tambah Ryan, semoga “jamu manis” dari RDG BI ini betul-betul mampu bertransmisi secara efektif dalam penurunan suku bunga perbankan dan non-perbankan serta mendongkrak permintaan kredit atau pinjaman.
“Ke depan, jika ekspektasi inflasi mengarah ke target sasaran yang 2,5% dan kurs rupiah tetap stabil, maka masih ada ruang bagi BI untuk menahan lagi BI Rate dan/atau menurunkan BI Rate setidaknya 25 bps menjadi 5,75% untuk menjadi stimulus perekonomian dari jalur kebijakan moneter yang tetap pro-growth,” terangnya./