JAKARTA, Bisnistoday – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengajak pihak swasta untuk memainkan peran yang lebih besar dalam membangun perekonomian Indonesia. Tantangan ekonomi yang dihadapi Indonesia pada masa mendatang akan lebih besar lagi. Oleh karenanya, Pemerintah dan swasta harus saling bekerja sama untuk melihat berbagai peluang.
“Jadi dunia swasta harus memainkan peran yang lebih besar dan lebih penting daripada pemerintah yang hanya sebagai regulator. Jadi perannya harus dijalankan benar-benar maksimal, dan harus aktif,” ujar Rosan Roeslani di Jakarta, Selasa (24/09).
Mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) ini, menyampaikan bahwa Indonesia memiliki modal kuat yang tidak dimiliki oleh negara, di antaranya kedamaian dan kestabilan.
Dalam dunia usaha, kata Rosan, hal tersebut sangat penting untuk memastikan perekonomian tetap tumbuh secara berkelanjutan dan berkesinambungan. Selain itu, Indonesia juga memiliki sumber daya alam yang melimpah serta wilayah yang luas dan subur.
Menurutnya, potensi dari kekayaan ini harus dikelola dengan efektif dan optimal. “Ke depan saya mempunyai keyakinan, walaupun di tengah tantangan dunia geopolitik, geo-ekonomi yang makin besar, tapi pertumbuhan Indonesia akan terus berkembang, gradually secara baik,” kata Rosan.
Lebih lanjut, Rosan menceritakan pertemuannya dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong beberapa waktu lalu.
Ia menyebut, Singapura optimistis Indonesia mampu mengejar target pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen.
Menurut Rosan, hal tersebut bisa menjadi pemantik bagi Indonesia untuk terus mengejar cita-cita sebagai negara maju.
Baca juga:Menperin Ajak Ketua KADIN Baru Bersinergi Bangun Industri
“Perdana Menterinya mengatakan kepada saya, tidak ada alasan Indonesia tidak bisa bertumbuh sampai delapan persen,” ucapnya.
Mitra Strategis Pemerintah
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia hasil Musyawarah Luar Biasa (Munaslub), Anindya Bakrie mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Kita sepakat bahwa Kadin akan terus menjadi mitra strategis pemerintah. Jadi artinya selalu bekerja sama untuk memikirkan kebaikan untuk ekonomi Indonesia,” ujar Anindya.
Anindya menyampaikan, Kadin telah melakukan diskusi dengan beberapa kementerian terkait permasalahan dunia usaha. Menurut dia, ini dilakukan untuk bersama-sama mencari solusi dari tantangan yang dihadapi untuk memperkuat perekonomian Indonesia.
Berdasarkan hasil diskusi bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri Investasi Rosan Roeslani, Anindya menyebut terdapat tiga poin penting yang bisa menjadi fokus utama yakni pemberantasan impor ilegal, pembukaan pasar ekspor baru dan memajukan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di daerah.
Lebih lanjut, pembentukan satuan tugas (satgas) pemberantasan impor ilegal disebut Anindya sangat tepat, lantaran banyak pengusaha yang dirugikan akibat maraknya barang-barang dari luar negeri yang masuk ke Indonesia.
Dari sisi pembukaan pasar baru, Kadin akan turut serta melakukan ekspor pada pasar-pasar non tradisional seperti wilayah Timur Tengah, India dan juga Asean.
“Ketiga, bagaimana peran teman-teman di daerah, UMKM, itu juga bisa masuk di dalam percaturan daripada perdagangan ini,” katanya.
Anindya juga mengatakan, dunia usaha di Tanah Air dan juga global akan menghadapi tantangan yang besar. Oleh karena itu, pihaknya akan selalu bekerja sama dan berkolaborasi dengan Pemerintah.
“Kami selalu ingin menaungi perusahaan-perusahaan, baik koperasi, BUMN maupun swasta, supaya semuanya bisa berkolaborasi, semuanya juga bersama-sama untuk bisa memajukan ekonomi Indonesia,” ucap Anindya./