www.bisnistoday.co.id
Minggu , 19 Januari 2025
Home OPINI Gagasan Bergabung ke BRICS Sejalan Politik Bebas Aktif
Gagasan

Bergabung ke BRICS Sejalan Politik Bebas Aktif

BRICS
INDONESIA sepakat bergabung dalam persatuan ekonomi negara BRICS./
Social Media

JAKARTA, Bisnistoday – Seperti diketahui, bahwa BRICS merupakan aliansi kelompok utama ekonomi negara berkembang meliputi Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. Terkait bergabungnya Indonesia ke BRICS, para pakar berpandangan bahwa BRICS punya potensi menjadi aliansi politik dan militer walaupun selama BRICS merupakan blok kerja sama ekonomi dan perdagangan.

Mengingat fakta semakin memanasnya konflik global dua adikuasa AS dengan Cina.Maka itu untuk menjadi dasar pertimbangan Indonesia gabung BRICS, para pengambil keputusan dan para pemangku kepentingan kebijakan  luar negeri perlu mensyaratkan dua hal.

Pertama, mengaktualisasikan dan merevitalisasikan politik luar negeri bebas aktif secara imajinatif merespons tantangan dan pergeseran tren global yang berlangsung saat ini.

Dan yang kedua yakni, menjadikan geopolitik sebagai input proses pengambilan keputusan strategis bidang kebijakan luar negeri. Sehingga kebijakan luar negeri RI benar-benar bertumpu pada pengenalan secara komprehensif dan mendalam atas kondisi dan kekuatan geografis Indonesia sendiri.

Hal ini menyangkut lokasi geografisnya, kondisi fisik lingkungannya mana yang daerah-daerah berbasis pertanian, mana yang daerah pesisir lepas pantai, dan pegunungan. Lalu mampu mengenali keunggulan sumberdaya alam apa saja di masing-masing daerah. Dan yang tak kurang penting, mampu mengenali peta kekuatan sumberdaya manusianya.

Karena setiap daerah berbeda-beda sesuai karakter kolektif masyarakatnya yang dibentuk oleh kondisi fisik lingkungannya itu. Selain mengenali kondisi dan kekuatan geografi nasional, komponen lain dari geopolitik adalah mengetahui dan memahami secara strategis konstelasi geografi dunia internasional tidak saja dalam politik dan ekonomi global, melainkan juga tren perubahan perkembangan sosial budaya. Bahkan kerap tren inilah yang menyebabkan peristiwa tak terduga dan tak bisa diprediksi sebelumnya.

Dengan begitu, pentingnya telaah geopolitik sebagai input untuk memutuskan bergabungnya Indonesia dengan otomatis akan sejalan dengan politik luar negeri bebas aktif. Ini dalam arti mengutamakan Kepentingan Nasional RI.

Kesuksesan Geo Politik Dunia

Success story para founding fathers pencetus solidaritas Asia-Afrika yang menjelma menjadi Konferensi Asia-Afrika Bandung 1955 dan Gerakan Nonblok Beograd 1961 hendaknya menjadi sumber inspirasi sekaligus pedoman dalam merespons tantangan global dewasa ini.

Sehingga bergabungnya Indonesia ke BRICS benar benar akan menjadi momentum Indonesia kembali jadi pemain sentral di arena global maupun regional.

Dengan demikian bergabungnya Indonesia sebagai anggota baru BRICS  justru akan semakin meningkatkan pamornya di kalangan negara-negara ASEAN yang notabene merupakan negara-negara yang sekawasan dengan Indonesia, Asia Tenggara.

Bahkan dengan bergabungnya Indonesia pada 2024 sebagai negara pertama di ASEAN, Indonesia berpotensi memainkan kekuatan penyeimbang di tengah menajamnya konflik global di pelbagai kawasan antara AS dan Uni Eropa versus Cina dan Rusia.

Bukankah India yang notabene merupakan anggota Commonwealth negara-negara koloni Inggris dan bergabung dalam persekutuan militer empat negara/QUAD juga bergabung dalam Shanghai Cooperation Organization (SCO) dan BRICS yang diprakarsai Cina dan Rusia?

Pada intinya, politik luar negeri bebas aktif bukan neither nor. Bukan tidak ke sini atau ke sana. Bebas Aktif itu ‘either or’ artinya bisa ke sini juga bisa ke sana namun atas dasar skema dan strategi nasional kita sendiri.

Maka itu politik luar negeri bebas aktif itu sebagai gerakan, pro aktif. Sebagai kebijakan, konstruktif. Sebagai gerakan, harus tahu apa kondisi dan konstelasi global yang dihadapi saat ini sehingga punya visi dan misi.

Sebagai kebijakan strategis bidang luar negeri yang konstruktif berarti akan dengan sendirinya mampu menggambarkan secara imajinatif seperti apa peran unik dan khas Indonesia di arena global maupun regional sesuai kekuatan geografi kita baik kondisi geografis sosialnya maupun kondisi geografis alamiahnya. Tak terkecuali dalam menetapkan peran aktif kita dalam BRICS pada 2024 mendatang.

Jakarta, Februari 2024

Oleh : Hendrajit, pengkaji geopolitik Global Future Institute. (Disampaikan dalam Focus Group Discussion membahas tentang Bergabungnya Indonesia Dalam BRICS: Peluang dan Tantangan).

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TAWWAFI TOUR LUNCURKAN PAKET UMROH

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

Gagasan

Menyoal Argumentasi Filosofi Konversi Kepemilikan BUMN Oleh Rakyat

Oleh Suroto, Ketua Kader Sosio-Ekonomi Strategis (AKSES) PADA masa kampanye Calon Presiden...

Gagasan

Perlu Perubahan Paradigma dan Sistem untuk Bangun Koperasi dan UMKM

Oleh Suroto, Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (AKSES) SUDAH berpuluh tahun program...

Gagasan

Pengambilalihan Korporasi Bangkrut oleh Buruh

Oleh Suroto, CEO Induk Koperasi Usaha Rakyat (INKUR Federation) SEMENJAK krisis ekonomi...

Gagasan

Sawit Ditentang, Sawit Disayang

Oleh Suroto, Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (AKSES) DI wilayah diskursus alias...