www.bisnistoday.co.id
Selasa , 3 Desember 2024
Home LIFESTYLE Trends & Mode Pakar Digital : Teknologi Operasional Makin Rentan Serangan Siber
Trends & Mode

Pakar Digital : Teknologi Operasional Makin Rentan Serangan Siber

Seminar IT
Social Media

JAKARTA, Bisnistoday – Teknologi Operasional (OT) merujuk pada penggunaan hardware dan software untuk menjalankan sistem di berbagai lingkungan industri seperti Industrial Control Systems (ICS), Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA), dan Process Control Network (PCN). Sistem ini memiliki resiko lebih tinggi dibandingkan dengan sistem IT karena kerentanan terhadap serangan siber yang meningkat. Seiring dengan berkembangnya digitalisasi di berbagai sektor, ancaman terhadap OT menjadi semakin kompleks, terutama ketika terhubung ke jaringan global yang melibatkan banyak pihak.

Nyoman Susila, Managing Director TÜV Rheinland Indonesia, seiring terbitnya Perpres No. 82 Tahun 2022 tentang Perlindungan Infrastruktur Informasi Vital (IIV) pembahasan mengenai risiko kejahatan siber di infrastruktur OT  makin penting.  “Kami ingin memberikan informasi terkait apa itu keamanan teknologi operasional, risiko yang dihadapi, dan strategi untuk memastikan keamanan infrastruktur OT kita,” jelas Nyoman.

Hal ini diungkapkan Nyoman saat seminar bertajuk “Securing the Core; Empowering Critical Sector with OT Security”. Acara yang diselenggarakan, baru-baru ini. Seminar ini, diikuti lebih dari 200 peserta dari berbagai sektor industri, pemerintah, dan akademisi, serta menampilkan para pemimpin industri dan pakar keamanan siber yang berdiskusi tentang pentingnya pengamanan teknologi operasional (OT) di sektor-sektor kritis yang mendukung infrastruktur vital Indonesia.

Y.B. Susilo Wibowo, Sekretaris Utama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengutarakan, data Kementerian Keuangan dan Badan Pusat Statistik, sektor industri menyumbang 18,67% terhadap PDB Indonesia pada tahun 2023 dan 26,9% dalam pajak negara. “Peningkatan besar dalam sektor ini harus diimbangi dengan keamanan yang memadai untuk teknologi yang berkembang,” ujar Susilo.

Susilo juga menekankan pentingnya penguatan OT di sektor-sektor vital yang ditetapkan dalam Perpres No. 82 Tahun 2022. “Keamanan OT di sektor IIV harus mendapat perhatian khusus untuk mencegah gangguan yang bisa berdampak luas pada aktivitas dan perekonomian masyarakat.”

Senada dengan itu, Manuel Diez, Global Field Manager I.07 Cyber Security and Functional Safety dari TÜV Rheinland, menjelaskan lebih lanjut mengenai resiko gangguan tersebut. “Indonesia saat ini menghadapi lebih dari 3.300 serangan siber setiap minggu” ujarnya. Secara global, Manuel menyebut, kerugian akibat kejahatan siber diperkirakan dapat mencapai hingga triliunan dolar AS pada tahun 2026.

Dia juga menekankan bahwa infrastruktur penting, seperti transportasi dan energi, telah menjadi target serangan ransomware yang menuntut tebusan hingga jutaan dolar. “Ini hanya salah satu contoh dari banyaknya ancaman yang mengincar infrastruktur kritis,” tambah Manuel./

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TAWWAFI TOUR LUNCURKAN PAKET UMROH

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

Trends & Mode

Inovasi Baru Styling Rambut untuk Gaya Natural dan Tahan Lama

JAKARTA, Bisnistoday - Inovasi dalam perawatan dan styling rambut terus berkembang untuk...

Pekerja Malam
Trends & Mode

Survei SEEK : Mencari Kerja dan Mencari Jodoh Sama Sulitnya

JAKARTA, Bisnistoday – Lembaga survey independent, SEEK, perusahaan induk dari Jobstreet by SEEK,...

HAPERNAS
Trends & Mode

Bagaimana Membuat Gen Z dan Milenial Tertarik Kembali Membeli Rumah 

JAKARTA, Bisnistoday - Generasi muda, khususnya Gen Z dan Milenial, memang menghadapi...

Trends & Mode

Juri Mister International 2024, Rea Wiradinata Bangga Perkenalkan Batik Indonesia ke Dunia

JAKARTA, Bisnistoday - Mister International 2024, edisi ke-16 dari kontes pria internasional...