TANGERANG SELATAN, Bisnistoday – Warga Perumahan Taman Mangun Indah, yang terletak di dekat Pasar Ceger, Tangerang Selatan, harus menghadapi kenyataan pahit akibat banjir yang terus melanda wilayah mereka. Banjir yang terjadi disebabkan oleh proyek peninggian tanggul sungai yang mandek, meninggalkan warga dalam kondisi terjebak dalam genangan air tanpa kepastian kapan proyek tersebut akan selesai. Proyek yang dimulai pada Juli 2023 itu awalnya dijanjikan selesai Desember tahun ini, namun hingga kini masih terbengkalai.
Nasir, salah satu warga yang terdampak, menjelaskan bahwa permasalahan ini dimulai saat tanggul lama dibongkar untuk digantikan dengan tanggul yang lebih tinggi. Namun, proyek yang semula dirancang untuk meningkatkan perlindungan dari banjir justru menjadi pemicu terjadinya banjir yang lebih sering. “Dulu, sebelum proyek ini dimulai, jarang sekali ada banjir di sini. Sekarang, setiap kali hujan deras, rumah-rumah langsung terendam air,” kata Nasir, Selasa (5/11/2024).
Kondisi hujan deras dalam beberapa minggu terakhir semakin memperburuk keadaan, mengakibatkan air sungai meluap dan merendam rumah-rumah di Blok A dan Blok C. Banyak barang-barang berharga milik warga, seperti perabotan, elektronik, hingga pakaian, rusak parah karena terendam banjir. Tak hanya itu, banyak warga kini terpaksa harus mencari tempat tinggal sementara karena rumah mereka sudah tidak layak huni.
Para warga merasa sangat dirugikan dengan mangkraknya proyek tanggul ini. Nasir dan warga lain telah mencoba menyampaikan keluhan mereka kepada pihak kontraktor, namun hingga kini tak ada tindak lanjut atau solusi sementara dari pihak terkait. “Kami tidak punya pilihan selain berharap proyek ini bisa segera diselesaikan. Banjir terus-menerus membuat hidup kami semakin sulit,” keluhnya.
Warga yang semula hidup dalam kondisi yang relatif bebas banjir kini mendapati kehidupan mereka berubah drastis akibat kelalaian dalam pelaksanaan proyek infrastruktur tersebut. Mereka mempertanyakan kinerja pemerintah kota Tangerang Selatan dan meminta agar Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) segera mengambil langkah tegas. Proyek tanggul yang seharusnya memberikan rasa aman kini malah menjadi ancaman bagi kehidupan mereka.
Di tengah tuntutan warga, pemerintah setempat diharapkan segera mengkaji kembali progres proyek ini dan mendorong kontraktor untuk bekerja secara profesional. Langkah sementara seperti pemasangan pompa atau saluran darurat perlu dipertimbangkan agar air dapat mengalir dan tidak menggenangi permukiman warga. Jika penanganan ini dibiarkan berlarut-larut, risiko kerugian materiil akan semakin besar, dan kepercayaan warga kepada pemerintah daerah akan semakin menurun.
Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi pemerintah daerah dalam mengelola proyek-proyek vital yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat. Penghentian sementara atau kemacetan dalam proyek-proyek besar harus dipastikan tidak mengorbankan warga. Pemerintah dan kontraktor perlu bekerja lebih transparan dan memastikan proyek selesai tepat waktu, demi kesejahteraan bersama. Bagi warga Taman Mangun Indah, yang paling mereka butuhkan saat ini adalah kepastian kapan proyek tanggul ini akan selesai, serta bantuan sementara untuk mengatasi banjir yang mereka hadapi.