www.bisnistoday.co.id
Rabu , 11 September 2024
Home EKONOMI Perbankan & Asuransi The Fed Rate Berpotensi ke Level 5.75%
Perbankan & Asuransi

The Fed Rate Berpotensi ke Level 5.75%

GEDUNG KANTOR Pusat The Federal Reserve di Washington, AS.
Social Media

JAKARTA, Bisnistoday – Hingga akhir tahun 2023, pengamat ekonomi memperkirakan masih ada ruang Bank Sentral AS (The Fed) untuk menaikkan bunga acuan ke level 5,75%.Ekonom Senior Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan, masih ada ruang dengan pertimbangan indicator yang ada.

“Proyeksi FFR (Fed Funds Rate) untuk tahun ini tetap sebesar 5,75 persen, sejalan dengan proyeksi Juni,” ungkap Faisal di Jakarta, Sabtu (23/9).

Sementara, dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu (20/9), The Fed memutuskan untuk berupaya mempertahankan suku bunga acuan pada level 5,25-5,50 persen.

Menurut Faisal, angka tersebut merupakan yang tertinggi dalam 22 tahun terakhir. Hal tersebut mengindikasikan potensi kenaikan suku bunga tambahan di akhir tahun karena inflasi yang terus berlanjut.

The Fed menekankan bahwa keputusannya akan bergantung pada penilaian berkelanjutan terhadap data yang masuk dan perkembangan prospek ekonomi serta risiko terkait.

Faisal memandang terdapat prospek yang lebih optimistis terhadap pertumbuhan produk domestik bruto AS pada tahun 2023, yang kini diperkirakan mencapai 2,1 persen, serta sebagai prediksi sebesar 1,5 persen pada tahun 2024.

Guna mengatasi inflasi, juga diperkirakan memerlukan periode pertumbuhan ekonomi di bawah rata-rata dan kondisi pasar tenaga kerja yang moderat.

Faisal menilai, The Fed siap menaikkan suku bunganya lebih lanjut jika dianggap perlu dan bermaksud untuk mempertahankan kebijakannya pada tingkat yang restriktif hingga yakin bahwa inflasi secara konsisten bergerak menuju target 2 persen.

“Dibandingkan dengan Summary of Economic Projections, median proyeksi suku bunga The Fed pada akhir tahun ini tidak berubah, namun meningkat sebesar 50 bps pada dua tahun berikutnya,” ujar Faisal.

Menurut Faisal, saat ini The Fed memandang kebijakan moneter saat ini bersifat restriktif, sehingga memberikan tekanan pada aktivitas ekonomi, lapangan kerja, dan inflasi.

BI Rate Bertahan

Berdasarkan indikator-indikator saat ini yang menunjukkan adanya ekspansi yang kuat dalam aktivitas ekonomi, melampaui ekspektasi pertumbuhan PDB riil tahun ini. Khususnya, belanja konsumen telah menunjukkan kekuatan yang besar.

Dari sisi domestik Indonesia, Faisal memprediksi bahwa Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga atau BI-7DRRR pada level 5,75 persen hingga sisa tahun 2023 untuk menjaga stabilitas.

Laju inflasi Indonesia telah menurun dan saat ini berada dalam kisaran sasaran 2-4 persen. Ia menilai inflasi akan terus menurun dan tetap berada dalam kisaran target hingga akhir tahun 2023.

“Namun demikian, penting untuk menyadari bahwa potensi ancaman terhadap tren penurunan ini mencakup faktor-faktor seperti El Nino dan tren kenaikan harga minyak global saat ini. yang dapat menimbulkan risiko inflasi,” tuturnya./Ant/

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TAWWAFI TOUR LUNCURKAN PAKET UMROH

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

Bank Citi
Perbankan & Asuransi

Achintya Mangla Didapuk Jadi Head of Financing for Investment Banking Citi

JAKARTA, Bisnistoday – Manajemen Citi mengumumkan penunjukan Achintya Mangla sebagai Head of Financing for Investment...

Banak BJB Syariah
Perbankan & Asuransi

Bank bjb syariah Fokus Tingkatkan Kepuasan Pelanggan

BANDUNG, Bisnistoday – Jajaran direksi Bank bjb Syariah menggelar pelayanan prima dan...

Bank Danamon
Perbankan & Asuransi

Dukung Transisi Energi, MUFG dan Danamon Gelar ‘MUFG Net Zero World’

JAKARTA, Bisnistoday – MUFG Bank, Ltd. (MUFG), bekerja sama dengan PT Bank...

Perbankan & Asuransi

IFG dan Anggota Holding Sinergi Tingkatkan Layanan Pelanggan

JAKARTA, Bisnistoday - Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan...