www.bisnistoday.co.id
Sabtu , 18 Januari 2025
Home EKONOMI Forum Kemitraan Dorong Percepatan Pemulihan Ekonomi Kawasan
EKONOMI

Forum Kemitraan Dorong Percepatan Pemulihan Ekonomi Kawasan

mendag
Social Media

JAKARTA, Bisnistoday – Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyampaikan, perundingan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) memiliki peran yang sangat penting. Salah satunya dalam mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, setidaknya di kawasan RCEP sendiri.  

Hal ini disampaikan Mendag dalam diskusi kelompok terfokus (Forum Group Discussion/FGD) dengan Komisi VI DPR mengenai Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) Dalam Perspektif UUD 45: Peluang dan Ancaman yang digelar di Jakarta, pada hari ini, Jumat (11/12). 

“Kehadiran RCEP dipercaya akan membangun kembali harapan terhadap pemulihan ekonomi secara lebih cepat, setidaknya di kawasan RCEP sendiri. Karena pada dasaranya, upaya pemulihan ekonomi tersebut tidak dapat dilakukan secara vakum, melainkan membutuhkan kerja sama yang erat antarnegara di kawasan,” ujar Mendag. 

Dia menjelaskan, RCEP memiliki manfaat yang besar bagi Indonesia. Pertama, perluasan akses pasar di kawasan RCEP, baik di pasar barang, jasa, serta investasi. Selain akses pasar baru di sejumlah produk, aturan-aturan yang fasilitatif akan dapat mendorong akses pasar Indonesia di kawasan RCEP. 

“Potensi peningkatan ekspor ini juga bisa didapat dari spill-over effect FTA yang dimiliki negara anggota RCEP lain dengan Negara non-RCEP, dimana berdasarkan sebuah kajian, terdapat potensi peningkatan ekspor sebesar 7,2 persen,” kata Mendag. 

Kedua, perjanjian RCEP menciptakan lingkungan usaha yang ramah (business friendly), adil, dan fasilitatif. Salah satunya adalah dengan adanya kepastian dan keseragaman aturan perdagangan yang mengkonsolidasikan 4 ASEAN Plus One FTA yang terpisah. Ketiga, Perjanjian RCEP akan memperluas dan memperdalam rantai pasok regional (Regional Value Chain), sehingga ada potensi mendorong tumbuhnya industri baru yang menjadi bagian dari rantai pasok ini. 

Keempat, meningkatkan kegiatan penanaman modal, baik dari negara peserta RCEP ke Indonesia maupun sebaliknya. Hal ini pada akhirnya dapat mendorong pembangunan industri hilir, transfer teknologi, dan membuka lapangan pekerjaan. Kelima, perjanjian RCEP juga dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di kawasan, pengembangan UMKM, serta meningkatkan transformasi ekonomi digital.

Dikatakan Mendag, Perjanjian RCEP memiliki tantangan yang besar bagi Indonesia. Adanya persaingan yang tinggi dalam memasuki pasar negara mitra dan dalam negeri, masuk dalam rantai pasok regional, serta meraih sumber investasi merupakan suatu tantangan besar yang sudah pasti. “Terciptanya kondisi pasar yang sangat kompetitif ini mendorong adanya reformasi kebijakan yang massif, yang juga merupakan tantangan tersendiri,” tandasnya. 

Optimalkan Kerja Sama

Mendag menambahkan, untuk menghadapi tantangan RCEP, Indonesia harus mempersiapkan diri untuk memanfaatkan Perjanjian RCEP, sekaligus menyiapkan upaya mitigasi terhadap tantangan yang akan dihadapi. Untuk itu, Pemerintah harus mendorong proses ratifikasi Perjanjian RCEP sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. 

“Kementerian Perdagangan mulai mempersiapkan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan. Secara paralel, Indonesia juga perlu mulai mempersiapkan diri dalam menghadapi implementasi Perjanjian RCEP nantinya. Selain itu, reformasi dan penyesuaian kebijakan diperlukan untuk terus memperbaiki daya saing Indonesia. Untuk itu diperlukan peran serta dari seluruh Kementerian dan Lembaga terkait di pusat dan daerah, pelaku usaha, akademisi, lembaga riset, serta pemangku kepentingan terkait lainnya,” papar Mendag./

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TAWWAFI TOUR LUNCURKAN PAKET UMROH

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

EKONOMISektor Riil

Pemerintah Perlu Sosialisasi Ulang TKDN Agar BUMN dan Kontraktor EPC Tak Langgar Aturan

JAKARTA, Bisnistoday – Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri di...

EKONOMISektor Riil

Kontroversi Tambang Nikel Sultra, Sosok Arinta Nila Hapsari Disebut-sebut Terkait

JAKARTA, Bisnistoday - Arinta Nila Hapsari, nama yang kini semakin dikenal di...

EKONOMISektor Riil

Munas ASPAKI, Luhut: Saatnya Alat Kesehatan Indonesia Bersaing di Pasar Global

JAKARTA, Bisnistoday - Industri alat kesehatan Indonesia semakin menunjukkan potensi besar, dan...

EKONOMISektor Riil

Brand dengan Kepuasan Pelanggan Tertinggi Raih Top Customer Satisfaction Award 2024

JAKARTA, Bisnistoday – Kepuasan pelanggan merupakan salah satu tolok ukur penting dalam...