www.bisnistoday.co.id
Sabtu , 14 Desember 2024
Home EKONOMI Gapki Imbau Pelaku Usaha Sawit Disiplin Patuhi Protokol Kesehatan
EKONOMI

Gapki Imbau Pelaku Usaha Sawit Disiplin Patuhi Protokol Kesehatan

Ketua Gapki
Social Media

JAKARTA, Bisnistoday-Para pelaku usaha perkebunan kelapa sawit harus tetap disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Pandemik yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia ini diperkirakan akan bertahan hingga lima tahun kedepan. Hal tersebut dikatakan Epidemolog Universitas Indonesia dr. Pandu  Riono dalam diskusi virtual bertajuk “Kiat Pencegahan dan penanggulangan COVID-19 di Perkebunan sawit” yang diselenggarakan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Selasa siang (29/9).

“Selain disiplin menerapkan protokol kesehatan, hal yang sangat perlu dilakukan para pelaku usaha sawit dalam mencegah penularan Covid-19 di wilayah masing-masing adalah mengidentifikasi resiko tinggi dan mengelolanya dalam sistim manajemen modern.”

Pandu Riono

“Selain disiplin menerapkan protokol kesehatan, hal yang sangat perlu dilakukan para pelaku usaha sawit dalam mencegah penularan Covid-19 di wilayah masing-masing adalah mengidentifikasi resiko tinggi dan mengelolanya dalam sistim manajemen modern. Selalu yang paling tinggi resikonya adalah kontak orang dan kerumunan orang. Kalau kontak antar manusia ini bisa dikelola dengan penerapan ketat dan disiplin protokol kesehatan dalam sistim manajemen modern , saya yakin semuanya bisa terbebas dari penularan Covid-19,” kata Pandu.

Pandu mengatakan bahwa harus diingat kasus Covid-19 itu tinggi adalah akibat faktor kerumunan atau kontak antar manusia yang tidak terkelola dengan baik. Kerumunan atau kontak antar manusia itu harus dibatasi benar-benar, sehingga hanya yang sangat penting saja diperbolehkan.

“Mungkin bila perlu harus diberlakukan pembatasan sosial berskala mikro di wilayah operasi perkebunan. Dari seluruh karyawan itu, harus diidentifikasi siapa saja yang paling beresiko tinggi. Artinya siapa saja yang harus terlibat dalam kontak orang atau harus memasuki kerumunan, misalnya pasar, tempat ibadah, warung makan yang semuanya diluar kontrol perusahaan. Biasanya orang-orang dalam resiko tinggi seperti itu kurang lebih antara 5 sampai 10 persen dari jumlah total karyawan. Orang-orang yang high risk ini harus menjadi prioritas utama dalam usaha pencegahan penularan pandemic tersebut.,” katanya.

Patuhi Protokol

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono, saat membuka acara menghimbau para pelaku usaha pekerbunan sawit agar tetap mematuhi protokol kesehatan agar senantiasa terhindar dari penularan Covid-19.

“Sampai sekarang perkebunan kelapa sawit masih tetap bisa beroperasi karena tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Hendaknya kita semua tetap disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan agar senantiasa terhindar dari Covid-19. Kalau sampai tertular, resikonya akan besar terhadap produktivitas perusahaan kita dan juga bagi semua karyawan kita dan keluarga mereka,” kata Joko.

Pembicara lain dalam diskusi virtual yang dimoderatori Direktur Eksekutif GAPKI , Mukti Sardjono tersebut yakni EVP Human Capital & HO Support PT Astra Agro Lestari Tbk , Eko P. Wibisono,  dan direktur pabrik kelapa sawit PT Hindoli, anak usaha Cargill, Anton Asmara.

Eko mengatakan bahwa segera setelah berjangkitnya Covid-19, Astra Agro telah membentuk suatu tim khusus internal untuk menangani Covid-19 yang dinamai Panitia Pelaksana Lingkungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2LK3). 

“Dalam menerapkan protokol kesehatan ini, P2LK3 ini dengan cermat mengatur dan mengawasi jalur komunikasi, perilaku karyawan terutama dalam hal memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, dan juga mengatur dan mengawasi keluar masuk karyawan dan tamu-tamu yang datang, serta perjalanan dan cuti para karyawan dan orang-orang dari luar perusahaan,” katanya. 

Bentuk Tim Krisis

Selaras dengan Astra, PT Hindoli juga membentuk Crisis Management Team yang ditugaskan khusus untuk menangani pandemic Covid-19. “Lewat tim ini kami melaksanakan usaha pencegahan dan penanggulangan pandemic Covid-19. Tim ini didukung dengan tim medis dan fasilitas yang cukup untuk bisa melaksanakan tugasnya dengan baik,” kata Anton Asmara, PT Hindoli, anak usaha Cargill. 

Lebih lanjut, Anton memaparkan penanganan atas kasus Covid-19 yang terjadi di Perusahaannya. Anton mengatakan ketika bulan Juni 2020 ditemukan ada satu karyawan yang terkena Covid-19 di perkebunannya di Sungai Lilin, kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, mereka dengan segera melakukan tindakan medis yang diperlukan dan pelacakan terhadap semua orang dengan siapa dia berhubungan dan tempat dimana dia datang.//

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TAWWAFI TOUR LUNCURKAN PAKET UMROH

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

Ariawan Gunadi
EKONOMI

Anak Muda Indonesia, Harus Berebut Pasar Kerja Modern di Asia

JAKARTA, Bisnistoday – Tingkat pengangguran kaum muda di Negara Asean, masih terbilang...

Ikan Nila
EKONOMI

Andalkan Teknik Budi Daya Inovatif, KKP Kembangkan Ikan Nila Srikandi

KARAWANG, Bisnistoday - Politeknik Kelautan dan Perikanan (KP) Karawang, salah satu satuan...

EKONOMI

PLN Pulihkan Kelistrikan Pascacuaca Ekstrem di Beberapa Wilayah Jawa Barat

SUKABUMI, Bisnistoday - PT PLN (Persero) bergerak berhasil memulihkan secara bertahap 1.147...

PT Mitratani Dua Tujuh Perkuat Kolaborasi dengan Kemenperin untuk Tingkatkan Daya Saing Industri Pangan
EKONOMIEkonomi & Bisnis

PT Mitratani Dua Tujuh dan Kemenperin Bahas Teknologi

JAKARTA, Bisnistoday - PT Mitratani Dua Tujuh perusahaan pionir dalam produksi edamame...