www.bisnistoday.co.id
Rabu , 12 November 2025
Home BURSA & KORPORASI Menjelang Pengumuman Notula Rapat The Fed, Rupiah Melemah
BURSA & KORPORASI

Menjelang Pengumuman Notula Rapat The Fed, Rupiah Melemah

Rupiah pada perdagangan Rabu (12/06) ditutup melemah
Social Media

JAKARTA, Bisnistoday- Menjelang pengumuman notula rapat bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (6/7) ditutup melemah 5 poin ke posisi Rp14.999 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di posisi Rp14.994 per dolar AS.

Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (6/7) menyebutkan, dolar AS mencatat penguatan di tengah sikap optimistis pelaku pasar terhadao kebijakan The Fed menjelang pengumuman notula rapat The Fed malam nanti.

Kebijakan kenaikan suku bunga The Fed yang berpeluang sangat agresif mungkin akan tersurat pada pengumuman notula rapat The Fed pada Juni lalu yang akan dibacakan pada dini hari Kamis (7/7).

Hal itu telah menopang dolar AS menguat dan menekan mata uang utama dan harga komoditas yang turun.

Rencana Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell untuk meningkatkan tingkat suku bunga acuan sebagai upaya menekan inflasi yang terus meningkat di AS, telah diutarakan pada pertemuan diskusi panel bersama Presiden European Central Bank (ECB) dan Gubernur Bank of England (BoE) pada pekan lalu, yang terus menopang minat pasar terhadap dolar AS.

Dolar AS sendiri telah mengalami rally sejak November tahun lalu karena ekspektasi kenaikan suku bunga agresif oleh The Fed, yang baru saja mulai memenuhi harapan pasar.

Kenaikan dolar AS juga didukung oleh pasar obligasi yang memberikan peringatan bahwa ekonomi mungkin akan jatuh atau sudah jatuh ke dalam resesi, dan hal itu telah memicu investor untuk memborong aset aman dolar.

Pasar mengamati selisih atau spread pada kurva tingkat imbal hasil obligasi AS, atau perbedaan antara imbal hasil obligasi AS berdurasi lebih panjang dan imbal hasil berdurasi lebih pendek.

Lazimnya, imbal hasil dengan durasi yang lebih lama, seperti imbal hasil pada tenor 10 tahun lebih tinggi daripada imbal hasil dengan durasi yang lebih pendek, seperti pada imbal hasil dua tahun. Tetapi, imbal hasil 2 tahun saat ini telah meningkat di atas imbal hasil 10 tahun.

Namun penurunan tersebut berpeluang terbatasi di tengah oleh outlook pertumbuhan ekonomi yang diprediksi melambat

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp15.023 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.993 per dolar AS hingga Rp15.039 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu melemah ke posisi Rp15.015 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.990 per dolar AS./

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TRADE EXPO INDONESIA 2025

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

BURSA & KORPORASI

IHSG Cetak Rekor, Emiten dan CEO Top Indonesia Sabet Penghargaan Gemilang di 2025

JAKARTA, Bisnistoday - Paruh pertama 2025 menjadi saksi bisu euforia pasar modal...

Rully Arya Wisnubroto
BursaBURSA & KORPORASIHEADLINE NEWS

Indikator Ekonomi Membaik, Investor Kembali Memburu SBN

JAKARTA, Bisnistoday – seiring dengan membaiknya persepsi investor terhadap perbaikan ekonomi global...

Kereta Jakarta Bandung
BURSA & KORPORASIKorporasi

Penyegaran PT Kereta Api Indonesia (Persero), Jajaran Direksi dan Komisaris Baru Lanjutkan Estafet Transformasi Perusahaan

JAKARTA, Bisnistoday - Berdasarkan pada Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara...

BURSA & KORPORASI

Network dan Standarisasi Pelabuhan, Tugas Utama Pelindo

JAKARTA, Bisnistoday, Direktur Utama PT Pelindo, Arif Suhartono mengatakan per 1 Oktober...