JAKARTA, Bisnistoday – Pelaksanaan pameran otomotif bergengsi yakni GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) bakal segera digelar di ICE BSD City mulai 18-28 Juli 2024 mendatang. Menteri Perindustrian Agus Gumiwan Kartasasmita mengharapkan GIIAS 2024 mampu mendorong stimulus industri otomotif nasional.
“Atas nama Pemerintah Indonesia, izinkan saya mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas pencapaian GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada tahun 2023 lalu dengan total transaksi penjualan hampir 28.000 unit dengan total nilai lebih dari Rp15 triliun,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin (15/7) malam.Pemeran otomotif GIIAS bakal diramaikan sekitar 120 merek otomotif ternama.
Tahun 2024 ini, GIIAS memamerkan beragam kendaraan mutakhir, mulai dari mobil listrik dan hibrid hingga autonomous driving technology (kendaraan yang beroperasi tanpa perlu dikendalikan oleh manusia). Peserta pameran, baik merek lokal maupun internasional, telah membawa produk dan ide paling inovatif untuk dibagikan kepada para pengunjung.
“Ini bukan hanya sekadar pameran tetapi juga sebuah platform untuk kolaborasi, pembelajaran, dan kemajuan. Saya berharap GIIAS 2024 berjalan dengan lancar, sukses, dan bermanfaat bagi Anda semua,” tegas Agus. Apalagi, masa depan industri kendaraan bermotor terbentang di depan mata. Selain itu, kemajuan teknologi tidak hanya membuat kendaraan lebih cerdas dan efisien, namun pula memberikan kontribusi signifikan terhadap kelestarian lingkungan.
“Dorongan menuju kendaraan bermotor ramah lingkungan seperti kendaraan listrik dan teknologi berkelanjutan, semakin kuat dari sebelumnya, dan sangat menginspirasi untuk melihat upaya kolektif industri ke arah ini,” imbuhnya. Hal ini tercermin dari total penjualan kendaraan EV dan Hybrid pada pameran tahun lalu yang mencapai 1.600 unit, meningkat 3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pemerintah menaruh perhatian kepada industri otomotif yang dalam beberapa bulan terakhir mengalami penurunan penjualan. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor ekonomi eksternal, termasuk pula penurunan daya beli konsumen.
Oleh karena itu, pemerintah berfokus pada kebijakan strategis untuk meningkatkan kepercayaan dan meningkatkan belanja masyarakat untuk mendukung semua industri secara menyeluruh. “Pemerintah berkomitmen untuk mengubah tantangan ini menjadi peluang pertumbuhan dan inovasi berkelanjutan dengan secara aktif mengidentifikasi pasar baru sebagai tempat produk otomotif Indonesia dapat unggul dan berkembang,” jelasnya./