www.bisnistoday.co.id
Kamis , 13 Februari 2025
Home EKONOMI Pelaku UMKM Membutuhkan Bantuan Modal Usaha
EKONOMI

Pelaku UMKM Membutuhkan Bantuan Modal Usaha

Social Media

JAKARTA, Bisnistoday- Hasil Survei Dampak Program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) Bank BRI Tahun 2020 menunjukkan bahwa 72% responden menyatakan membutuhkan tambahan modal usaha. Mereka umumnya membutuhkan tambahan modal sekitar Rp2 juta hingga Rp5 juta (41,3%) dan yang membutuhkan tambahan modal sekitar Rp5 – 10 juta (21,3%).

Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki saat rapat kerja dengan Komite IV DPD RI, secara virtual, Senin (8/2).

Dalam kesempatan itu, Teten menekankan pentingnya  keberlanjutan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Tahun 2021 ini. Dasarnya, perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia yang terus meningkat yang menyebabkan terkontraksinya petumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Pada Triwulan IV Tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar minus 2,19% (Year on Year). Bahwasanya angka ini meningkat dari triwulan sebelumnya (Triwulan III) yaitu minus 3,49% (YoY),” ulas Teten.

Dalam kesempatan tersebut, Teten juga memaparkan tiga rencana program PEN 2021 dengan total usulan sebesar Rp29,21 triliun. Rinciannya, subsidi bunga KUR 2021 sebesar 6% terdiri dari Pagu Anggaran (Reguler) sebesar Rp14,84 triliun, dan Kebutuhan Anggaran Tambahan Regular ditambah penanggulangan untuk Covid sebesar Rp11,05 triliun.

Begitu juga dengan pembiayaan Investasi Melalui Koperasi dengan usulan anggaran sebesar Rp1 triliun dan target sebesar  Rp1 triliun. “Juga, program KUR Bunga 0% dengan usulan anggaran sebesar Rp2,32 triliun dan targetnya untuk 5 juta usaha mikro,” jelas Teten.

Dampak PEN

Teten juga menjelaskan dampak program PEN Tahun 2020 terhadap koperasi dan UMKM. Berdasarkan Survei Dampak Program PEN terhadap UMKM oleh Lembaga Demografi- LPEM FEB UI (Desember 2020) disebutkan bahwa sebanyak 99% UMKM responden  yang ikut mendaftar sudah menerima bantuan.

“Sebesar 58% responden membutuhkan tambahan modal untuk mempercepat pemulihan usaha, dan sebesar 49% membutuhkan tambahan modal hingga Rp 50 juta,” kata Teten.

Teten mengungkapkan, mayoritas UMKM optimis dapat bertahan lebih dari 12 bulan, dan cukup optimis bahwa omset usaha dapat kembali normal dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.

“Mayoritas responden menggunakan dana yang diperoleh dari program bantuan pemerintah untuk pembelian bahan baku dan pembelian barang modal,” pungkasnya./

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TAWWAFI TOUR LUNCURKAN PAKET UMROH

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

EKONOMIEkonomi & Bisnis

Manfaatkan Medsos untuk Perkuat Citra Perusahaan, Strategi Digital PR Darya-Varia

JAKARTA, Bisnistoday - Perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, PT Darya-Varia Laboratoria Tbk,...

EKONOMIPerbankan & Asuransi

Catat Kinerja Positif di 2024, Bank DKI Solid dan Perkuat Fundamentalis Keuangan di 2025

JAKARTA, Bisnistoday - Bank DKI menutup tahun 2024 dengan kinerja yang mengesankan,...

EKONOMI

DRX Wear Hadirkan Inovasi untuk Lindungi Industri Olahraga Indonesia dari Produk Palsu

JAKARTA, Bisnistoday - Industri olahraga di Indonesia kini semakin berkembang, dan DRX...

EKONOMISektor Riil

Kembali Suburkan Tanah Pasca-kebakaran, Pupuk JSH Hadirkan Terobosan Baru

JAKARTA, Bisnistoday - Kebakaran hutan yang melanda Los Angeles, California, beberapa waktu...