www.bisnistoday.co.id
Minggu , 6 Oktober 2024
Home BURSA & KORPORASI Bursa Awal Pekan IHSG Menguat, Rupiah Melemah
Bursa

Awal Pekan IHSG Menguat, Rupiah Melemah

IHSG ditutup menguat
IHSG pada perdagangan awalpekan, Senin (29/07) ditutup menguat
Social Media

JAKARTA, Bisnistoday – Indeks Harga Saham Gabunga (IHSG) pada perdagangan awal pekan, Senin (11/07) ditutup menguat 27,47 poin ke posisi 7.321,97. Sementara indeks LQ45 naik 3,72 poin ke posisi 923,24.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 1,54 persen, diikuti oleh sektor teknologi dan sektor transportasi & logistik yang masing- masing naik sebesar 1,12 persen dan 0,89 persen.

Sedangkan, empat sektor turun yaitu sektor barang baku turun paling dalam minus 0,35 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor barang konsumen non primer yang masing- masing turun minus 0,32 persen dan 0,26 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DIVA, GEMS, IOTF, BSBK dan TFAS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni PTMP, ISEA, BIKE, LABS dan SLIS.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 974.749 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,13 miliar lembar saham senilai Rp8,45 triliun. Sebanyak 318 saham naik, 265 saham menurun, dan 212 tidak bergerak nilainya.

Sementara bursa regional Asia bergerak melemah, pasar tampaknya fokus pada berita bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mundur dari bursa calon presiden AS periode selanjutnya, gangguan pemadaman TI global, serta kebijakan bank sentral China yang memangkas suku bunga pinjaman.

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya menyebut, Presiden AS Joe Biden memutuskan mengundurkan diri dan mendukung Wakil Presiden AS, Kamala Harris sebagai calon presiden dari kubu Demokrat. Secara jangka pendek, tentunya keputusan Joe Biden ditanggapi beragam oleh pasar, yang mana hal ini dapat berpotensi menyuntikkan ketidakpastian politik yang lebih besar ke pasar, yang kemungkinan akan mengakibatkan beberapa goncangan jangka pendek, karena ini suatu konteks politik yang tidak biasa.

Selain mundurnya Joe Biden sebagai calon presiden AS, pemadaman TI global yang disebabkan oleh pembaruan di perusahaan keamanan siber CrowdStrike, telah merugikan pasar dan mengganggu operasi di berbagai industri termasuk maskapai penerbangan, perbankan, dan layanan kesehatan.

Dari China, pasar tampaknya tidak merespon hasil pertemuan petinggi Tiongkok, dimana pasar tidak memahami secara detail langkah kebijakan yang akan dilakukan oleh pemerintah China, meskipun Presiden China Xi Jinping mengumumkan rencana besar untuk meningkatkan keuangan pemerintah daerah yang terlilit utang.

Sementara itu, bank sentral China secara tak terduga memangkas suku bunga pinjaman utama dan suku bunga kebijakan jangka pendek yang bertujuan untuk mendukung pemulihan ekonomi yang rapuh.

Baca juga: Awal Pekan IHSG dan Rupiah Ditutup Menguat

Bank Sentral China memangkas suku bunga pinjaman utama satu tahun dan lima tahun ke rekor terendah masing-masing 3,35 perse dan 3,85 persen.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 464,80 poin atau 1,16 persen ke 39.599,00, indeks Hang Seng menguat 218, 20 poin atau 1,25 persen ke 17.635,88, indeks Shanghai melemah 18,09 poin atau 0,61 persen ke 2.964,21, dan indeks Strait Times melemah 10,30 poin atau 0,30 persen ke 3.437,26.

Rupiah Terperosok

Di pasar uang, kurs rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 29 poin menjadi Rp16.220 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.191 per dolar AS.

“Pelaku pasar masih wait and see (menunggu) komposisi kabinet tim ekonomi pemerintahan baru,” kata analis Bank Woori Saudara, Rully Nova seperti dikutif Antara.

Selain itu, rupiah juga melemah kembali terhadap dolar AS dipengaruhi oleh peningkatan imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS) seiring dengan ketidakpastian politik pemilihan presiden (Pilpres) AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin merosot ke posisi Rp16.228 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.199 per dolar AS./

 

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TAWWAFI TOUR LUNCURKAN PAKET UMROH

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

IHSG melemah
Bursa

Akhir Pekan IHSG Ditutup Melemah

JAKARTA, Bisnistoday- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan, Jumat...

Bursa

IHSG Ditutup Menguat

JAKARTA, Bisnistoday - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (26/09)...

Aset Kripto
Bursa

Bappebti Setujui Kontrak Berjangka Perpetual Aset Kripto

JAKARTA, Bisnistoday– Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) memberi...

IHSG menguat
Bursa

IHSG Ditutup Menguat Tipis, Rupiah Merosot

JAKARTA, Bisnistoday - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdaganfan Kamis (12/09)...