JAKARTA, Bisnistoday- Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menetapkan pada 2022 sebagai tahun penempatan. Tahun ini ditargetkan jumlah penempatan tenaga kerja Indonesia ke luar mencapai 270 ribu.
“InsyaAllah target tersebut bisa tercapai apalagi jika pandemi Covid-19 mereda,” kata Kepala BP2MI, Benny Rhamdani usai menandatangi Nota Kesepahaman dengan Garuda Indonesia tentang pelayanan jasa angkutan udara bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Aula KH Abdurrahman Wahid BP2MI, Jakarta, Senin (14/3).
Ia menambahkan, saat ini sudah ada 6.000 calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang siap diberangkatkan ke Korea Selatan, 7.000 PMI ke Taiwan, dan masih banyak lagi negara-negara lain yang telah memiliki perjanjian kerja dengan Indonesia, dan negara-negara yang memiliki Undang-Undang Kerja Tenaga Asing, serta negara yang memiliki upah PMI tinggi.
Terkait kerja sama dengan Garuda, Benny Rhamdani menjelaskan bahwa Nota Kesepahaman tersebut akan menjadi pedoman bagi Garuda Indonesia melalui anak perusahaan yang dimilikinya untuk mengakomodasi pelayanan handling bagi PMI yang meliputi penyediaan tiket, transportasi menuju bandara, serta penyediaan konsumsi.
“Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang menyediakan jasa transportasi udara untuk penumpang, kargo, dan pos, pada rute penerbangan dalam negeri dan luar negeri, Garuda Indonesia diharapkan dapat memberikan layanan bagi Pekerja Migran Indonesia baik dari sisi pemberangkatan dan tidak menutup kemungkinan juga dari sisi kepulangannya” tutur Benny.
Layanan tersebut, lanjut Benny, merupakan manifestasi kehadiran Negara dalam memberikan pelayanan dan pelindungan paripurna bagi PMI sebelum, selama, dan setelah bekerja melalui sinergi kelembagaan sebagaimana tercantum dalam program prioritas BP2MI.
“Berbagai sinergi dengan Perusahaan-Perusahaan BUMN dalam memberikan pelayanan bagi Pekerja Migran Indonesia terus dilakukan demi memberikan kemudahan bagi Calon Pekerja Migran Indonesia” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Benny mengungkapkan, jumlah PMI untuk skema penempatan oleh pemerintah sebelum merebaknya pandemi tahun 2017 sampai dengan 2019 berjumlah 16.823 pekerja untuk penempatan ke Korea Selatan serta sebanyak 1.025 pekerja untuk penempatan ke Jepang. Kedua negara ini memiliki prospek yang luar biasa untuk sektor manufaktur dan kesehatan.
Setelah adanya pandemi sekalipun, Korea Selatan dan Jepang masih mampu menarik minat sejumlah pekerja untuk bekerja di negara mereka dimana tahun 2020 sampai dengan 28 Februari 2022 berjumlah 1.501 pekerja untuk penempatan ke Korea Selatan serta sebanyak 572 pekerja untuk penempatan ke Jepang. “Ini menjadi sebuah peluang kerjasama yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak,” tambahnya.
Pelayanan Khusus
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, inisiatif kerja sama ini dilakukan oleh pihak BP2MI, dan pihak Garuda sangat senang dan merasa terhormat.
Dengan kerja sama ini, nantinya para PMI baik yang mau berangkat maupun pulang ke tanah air akan mendapatkan pelayanan khusus atau lebih baik dari pihak Garuda.
“Lihat saja nanti. Para PMI pasti akan merasakan pelayanan yang baik dari Garuda. Saya pastikan pelayanan akan lebih terhoramat dari pada sebelum-sebelumnya,” pungkas Irfan./




