JAKARTA, Bisnistoday – Indonesia bakal menjadi mitra perkumpula BRICS bersama dengan Brazil, Rusia, India, dan China, serta Afrika Selatan yang bergabung pada 2011 dari awal dicetuskan pada 2009 lalu. Perkumpulan negara ini, dengan menamakan dirinya yang berasal dari huruf pertama dari negara-negara tergabung.
“Daftar negara mitra BRICS yang akhirnya disetujui, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Uzbekistan dan Uganda,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning di Beijing, yang dikutip dari Antara, pada Selasa (24/12).
Mao Ning mengutarakan, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-16 BRICS di Kazan, Rusia pada Oktober 2024 lalu, bahwa BRICS akan terus memperluas keanggotaanya. Pada kesempatan tersebut, Mao mengatakan, para negara BRICS sepakati konsensus penting tentang pembentukan mekanisme negara mitra.
“Setelah KTT tersebut, China secara aktif bekerja sama dengan Rusia, negara ketua BRICS tahun ini agar dapat menerapkan mekanisme tersebut dengan negara BRICS lainnya,” urai Mao Ming.
Ia mengatakan, bahwa melalui kerja sama diantara anggota BRICS mampu meningkatkan hubungan lebih kuat antar negara mitra BRICS. “Mekanisme BRICS memiliki representasi yang lebih besar dan BRICS melihat daya tarik dan pengaruhnya tumbuh lebih menonjol, menjadi platform utama untuk mempromosikan solidaritas dan kerja sama antara negara-negara Selatan,” katanya.
China, tegas Mao Ning, siap bekerja sama dengan negara-negara anggota BRIC dan negara-negara mitra lainnya untuk mengikuti semangat keterbukaan, inklusivitas, dan kerja sama yang saling menguntungkan.
“Selain itu agar dapat memperluas kerja sama praktis di berbagai bidang, memajukan pengembangan kerja sama BRICS yang lebih besar dan berkualitas tinggi sekaligus mempromosikan pembangunan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia,” ungkap Mao Ning.
Resmi Jadi Negara Mitra BRICS
Ajudan Kepresidenan Rusia Yury Ushakov pada Senin (23/12), menyatakan,.Indonesia akan resmi menjadi salah satu dari 9 negara mitra organisasi BRICS mulai 1 Januari 2025, demikian disampaikanSelain Indonesia, delapan negara lain yang dipastikan turut menyandang status negara mitra BRICS pada tanggal yang sama, yaitu Belarus, Bolivia, Kazakhstan, Thailand, Kuba, Uganda, Malaysia, dan Uzbekistan.
“Menjelang KTT BRICS di Kazan, kami menerima 35 pengajuan keanggotaan BRICS. Tak diragukan lagi, salah satu hasil terpenting KTT tersebut adalah pembentukan kategori ‘negara mitra BRICS’,” ucap Ushakov.
Ia menjelaskan, dari proposal yang disampaikan kepada 13 negara yang mengajukan keanggotaan, kesembilan negara di antaranya, termasuk Indonesia, telah menyampaikan kesiapan menjadi negara mitra BRICS. “Kami juga masih menunggu respons dari empat negara lain yang telah kami kirimi undangannya,” katanya.
Perluasan Negara Mitra
Diketahui bahwa BRICS, merupakan sekumpulan negara yang lebih luas mencakup Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab yang bergabung pada Desember 2023. Kemitraan negara ini masih memutuskan untuk tetap menggunakan nama BRICS.Arab Saudi dilaporkan belum meresmikan partisipasinya, tetapi telah mengambil bagian dalam pertemuan-pertemuan BRICS.
Rusia menjadi ketua bergilir blok tersebut sejak 1 Januari 2024. Tahun ini dimulai dengan masuknya anggota baru ke dalam asosiasi tersebut, Indonesia pun sudah menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan BRICS.
Demikian juga, negara-negara BRICS dalam beberapa tahun terakhir ini meningkatkan langkah-langkah untuk menurunkan ketergantungan mereka pada dolar AS dalam melakukan perdagangan internasional.BRICS bertujuan untuk menggunakan mata uang mereka sendiri untuk mematahkan hegemoni dolar dalam perdagangan internasional./Ant/