JAKARTA, Bisnistoday- Setelah dalam beberapa hari perdagangan mengalami tekanan akibat aksi jual investor asing, pada perdagangan Kamis (1/4) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia ditutup menguat dan menembus level psikologis 6.000 poin.
Pada perdagangan menjelang Hari Raya Paskah, IHSG ditutup menguat pada posisi 6.011,46 poin atau menguat 25,95 poin dibanding perdagangan hari sebelumnya, Rabu (31/3). Sementara Indeks LQ45 turun tipis 0,94 poin ke posisi 901,86.
Menurut Analis Bina Artha Sekuritas, Nafan Aji pada perdagangan menjelang libur Paskah ini, pasar mengapresiasi komitmen Presiden AS, Joe Biden yang menggelontorkan stimulus di bidang infrastruktur senilai US$ 2 triliun. “US treasury 10 year saat ini juga mengalami koreksi wajar,” kata dia di Jakarta, Kamis (1/4).
Selain itu, lanjutnya, pelaku pasar pun mengapresiasi hasil perilisan PMI Manufaktur yang rata-rata menunjukkan ekspansif. Kinerja PMI manufaktur Indonesia sendiri meningkat signifikan ke level 53,2 dari 50,9.
Seperti diketahui bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Maret 2021 sebesar 0,08 persen. Dengan inflasi ini, maka inflasi tahun kalender Januari-Maret 2021 tercatat sebesar 0,44 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) 1,37 persen.
Pada perdagangan Kamis (1/4), sembilan sektor meningkat dengan sektor teknologi naik paling tinggi yaitu 4,18 persen, diikuti sektor perindustrian dan sektor energi masing-masing 2,98 persen dan 0,67 persen. Sedangkan dua sektor terkoreksi dengan sektor properti & real estat dan sektor infrastruktur turun paling dalam yaitu masing-masing minus 0,65 persen, diikuti sektor keuangan minus 0,09 persen.
Menjelang akhir penutupan perdagangan kembali terjadi aksi jual oleh investor asing. Hal ini ditunjukkan dengan transaksi jual bersih yang mencapai Rp1,17 triliun.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 944.854 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,5 miliar lembar saham senilai Rp9,6 triliun. Sebanyak 307 saham naik, 184 saham menurun, dan 148 saham tidak bergerak nilainya.
Rupiah Stagnan
Sementara itu, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta ditutup stagnan alias sama dengan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya yaitu di level Rp14.525 per dolar AS.
“Rupiah terbantu sentimen stabilnya yield US Treasury dan indeks dolar,” kata Analis Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail./