JAKARTA, Bisnistoday – Jobstreet by SEEK mengungkapkan bahwa data Kementerian Ketenagakerjaan 2023 memperlihatkan bahwa kesenjangan seperti sektor industri mengalami kekurangan tenaga kerja terampil, sementara lulusan perguruan tinggi sering kesulitan mencari pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka.
Terlebih lagi, terdapat sekitar 463.000 lowongan pekerjaan yang tersedia di seluruh Indonesia. Kebutuhan untuk lebih banyak informasi mengenai lowongan kerja yang relevan menjadi semakin jelas, sehingga diperlukan upaya untuk membuka kesempatan kerja yang lebih luas.
“SEEK berkomitmen untuk mendukung pasar kerja Indonesia melalui platform online Jobstreet by SEEK dan kantor kami di 7 kota di Indonesia. SEEK juga telah berinvestasi dalam teknologi AI yang mempermudah pencarian kerja yang relevan dan membantu proses perekrutan yang efisien. Indonesia diproyeksikan sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara dengan lebih dari 280 juta penduduk, yang didominasi dengan lebih dari 69% kelompok usia produktif, memiliki potensi besar dalam menyediakan tenaga kerja profesional untuk kebutuhan nasional maupun global,” ungkap Varun Mehta, COO, Jobstreet by SEEK dalam keteranganya di Jakarta, Rabu (18/9).
“Melalui gerakan #NextMillionJobs, kami bertujuan menciptakan satu juta peluang kerja baru dalam setahun, untuk itu kami menyediakan satu juta iklan lowongan gratis, serta berkolaborasi dengan pemerintah dan sektor swasta untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja, meningkatkan peluang kerja, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.”
Dikatakan, melalui gerakan #NextMillionJobs, Jobstreet by SEEK berupaya memperluas akses informasi lowongan kerja, memberdayakan tenaga kerja, serta memastikan pencari kerja memiliki platform yang aman dalam pencarian dan penawaran pekerjaan. Selain itu, gerakan ini juga diharap dapat mengurangi ketidakcocokan keterampilan dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Visi Indonesia Emas 2045 mengedepankan peningkatan daya saing SDM, pengembangan infrastruktur, dan pemanfaatan teknologi untuk mencapai pendapatan per kapita Rp 320 juta dan PDB USD 7 triliun. Ketenagakerjaan menjadi kunci untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan daya saing. Mengidentifikasi dan menjembatani kesenjangan keterampilan antara pendidikan dan industri sangat penting,” ungkap Gita Wirjawan, Edukator, Pengusaha, dan juga mantan Menteri Perdagangan Republik Indonesia.
“Dukungan terhadap inisiatif yang bertujuan menciptakan satu juta lapangan pekerjaan, akan memperkuat kolaborasi antara pemerintah, industri, dan pendidikan untuk mempersiapkan tenaga kerja menghadapi tantangan global serta memberikan kontribusi positif untuk pertumbuhan ekonomi nasional.”
Pasar tenaga kerja Indonesia saat ini menghadapi tantangan kompleks baik bagi pemberi kerja maupun pencari kerja. Pencari kerja sering mengalami kesulitan akibat perekrutan yang tidak terstruktur, menyulitkan mereka untuk mendapatkan informasi pekerjaan yang akurat, relevan, dan aman.
Sementara itu, pemberi kerja kesulitan menemukan kandidat yang dengan kualifikasi yang dibutuhkan, menyebabkan ketidakcocokan antara pekerjaan yang tersedia dan keterampilan tenaga kerja. Hal ini berdampak pada efisiensi perekrutan dan penyerapan tenaga kerja.//