Jakarta, Bisnistoday – Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono melakukan rapat bersama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan COO Danantara Dony Oskaria membahas percepatan pembangunan fisik Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Percepatan harus dilakukan karena telah Presiden Prabowo Subianto menargetkan pembangunan fisik 80.000 lebih Kopdes harus sudah selesai dan beroperasi pada Maret 2026.
“Pertemuan tersebut untuk menyeleraskan proses percepatan pembangunan fisik gudang dan gerai, serta sarana penunjang lainnya dari Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih,” ucap Menkop Ferry di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (23/10).
Saat ini, kata Menkop, proses pembangunan fisik Kopdes di hampir 5.000-an titik desa telah dimulai dan terus bertambah secara bertahap. Menkop memastikan, pada Maret 2026 semua pembangunan fisik gudang, gerai, dan sarana penunjang lainnya sudah selesai dibangun dan siap beroperasi.
Menkop mengemukakan plafon pinjaman untuk Kopdes sebesar Rp3 miliar per koperasi akan digunakan untuk dua hal: sebagian dipergunakan untuk membangun fisik, dan sebagian lagi untuk modal kerja.
Pembangunan fisik dilaksanakan oleh PT Agrinas Pangan Nusantara yang berkerja sama dengan pihak TNI. “Sedangkan yang untuk modal kerja diberikan langsung ke Kopdes Merah Putih,” kata Menkop.
Sementara itu, Kepala BP BUMN yang juga Kepala Badan Pengelola (BP) BUMN Dony Oskaria menyebutkan, dengan sudah memasuki tahap pembangunan fisik, Kopdes Merah Putih diyakini bakal menjadi mesin pertumbuhan ekonomi nasional dari desa-desa.
“Kita tinggal menunggu proses pembangunan fisik gudang dan gerai Kopdes Merah Putih,” ucap Donny.
Donny menjelaskan, penyaluran plafon sebesar Rp3 miliar per koperasi, dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan masing-masing Kopdes Merah Putih. Namun, Kopdes/Kel Merah Putih akan mempunyai model sesuai bisnis modelnya dan kebutuhan masing-masing Kopdes.
“Pada tahap awal ini semua fasilitas yang diberikan sama, model bisnis sama, hingga pembangunan fisik sama.
Selanjutnya, pembangunan Kopdes/Kel Merah Putih akan lebih spesifik sesuai kebutuhan masing-masing Kopdes, seperti desa petani, nelayan, dan lainnya. Juga, disesuaikan dengan hasil produk dari desa-desa.




