JAKARTA, Bisnistoday- Menteri koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan pendekatan inkubasi merupakan langkah yang tepat dalam menciptakan UMKM yang unggul dan memiliki bisnis model.”Dampaknya sangat positif, sektor informal bisa lebih kokoh dan mampu menyerap tenaga kerja. Karena itu saya memberikan apresiasi kepada BRI atas inisiatifnya meluncurkan BRIncubator Go Global. Dan ke depan ini akan menjadi pendekatan pemerintah dalam mengembangkan UMKM,” kata MenkopUKM dalam acara BRIncubator Go global di Jakarta Selasa (27/10)
Inkubasi atau inkubator bisnis merupakan proses dukungan bisnis yang dapat mempercepat keberhasilan pengembangan startup atau perusahaan pemula dengan menyediakan berbagai sumber daya dan layanan yang diperlukan. Layanan ini biasanya dikembangkan atau diatur oleh manajemen inkubator dan ditawarkan baik dalam Inkubator Bisnis itu sendiri dan melalui jaringan yang dimiliki oleh Inkubator Bisnis.
Inkubator bisnis biasanya memberikan program kepada pengusaha pemula untuk mempercepat keberhasilan pengembangan bisnis melalui rangkaian program permodalan yang diikuti oleh dukungan kemitraan atau pembinaan elemen bisnis lainnya dengan tujuan menjadikan usaha tersebut menjadi perusahaan yang profitable, memiliki pengelolaan organisasi dan keuangan yang benar, serta menjadi perusahaan yang sustainable, hingga akhirnya memiliki dampak positif bagi masyarakat.
MenkopUKM menyebut selain melalui inkubator, UMKM unggul juga bisa dilahirkan dari kampus kampus dimana anak muda saat ini banyak yang berwirausaha atau menjadi entrepreneur. Apalagi saat ini Indonesia sangat membutuhkan munculnya wirausaha wirausaha baru mengingat syarat menjadi negara maju dalam satu negara setidaknya ada 4 persen wirausaha. Sementara rasio wirausaha Indonesia masih 3,74 persen, atau dibawah beberapa negara sekitar semisal Malaysia (mendekati 5 persen) atau Thailand yang sudah 8 persen.
MenkopUKM menjelaskan UU Ciptaker pada dasarnya mendorong penciptakan lapangan kerja yang lebih luas terlebih saat ini ada sekitar 6,9 juta pengangguran, ditambah 3 juta pekerja yang terdampak Pandemi, dan angkatan kerja baru sebanyak 3 juta. ” Jadi tiap tahun harus disediakan lapangan kerja sebanyak 13 juta. “Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5 persen pertahun pun itu tidak akan cukup besar menampung angkatan kerja yang ada. Karena itu wirausaha, UMKM adalah jawabannya,” kata MenkopUKM.
Partner Usaha Besar
Wadirut BRI Catur Budi Harto mengatakan melalui program BRIncubator Go Global yang berkolaborasi bersama Kementerian Riset dan Teknologi dan Kementerian Koperasi dan UKM memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM binaan BRI untuk siap menghadapi transformasi bisnis di era industri digital 4.0 melalui coaching digital melibatkan ribuan pelaku UMKM dari seluruh Indonesia.
BRI menggandeng coaching platform terpercaya dan berpengalaman dalam dunia mikro business coaching, Ucoach untuk memberikan edukasi menyeluruh kepada pelaku usaha binaan Bank BRI.
Ia mengatakan, BRIncubaor Go Global sendiri merupakan program BRI yang ditujukan untuk mempersiapkan pelaku UMKM binaan Rumah BUMN BRI yang terseleksi, untuk langsung mentransformasi dan mendigitalisasi bisnis mereka di era industri 4.0.
“BRI ingin membawa UMKM Indonesia untuk dapat berkompetisi dalam persaingan global dan mencari bibit UMKM handal dari seluruh pelosok Indonesia yang akan dibina dan dididik secara berkelanjutan, yang nantinya UMKM tersebut diharapkan bisa menjadi percontohan, penggerak, dan local heroes untuk wilayahnya, serta memberikan jalur distribusi produk UMKM kepada pelaku bisnis yang sudah menjalin sinergi bersama BRI, seperti Mayora, Lotte, JD ID, Sogo dan MAP, Sosro dan Kapal Api,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut terpilih 10 UMKM yang menjadi finalis.Sebagai juara 1 terpilih Radin Snack (Bakaheuni) juara 2 Nut Safir Cookies ( Mataram) dan juara 3 Dona Doni (Malang). Finalis lainnya adalah Bali Ayu (Gianyar) Garvis leather (Bandung), Bbalibel ( Gianyar), Triutama jaya ( Mataram) Sahabat alamhandicrafrt(Serang) , Zema Silver (demak)
dan Swarga flower tea and co( Bandung).//