JAKARTA, Bisnistoday- Para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ternyata banyak yang belum tersentuh progran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Ini mengindikasikan bahwa program tersebut tidak tepat dalam pola penyaluran bantuan modal pada skema PEN untuk UMKM.
Hal tersebut dikatakan oleh Anggota Komisi VI DPR, M Nasim Khan seusai acara audiensi dengan Paguyuban Pengusaha Warteg, Pandawa Karta, di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (3/2).
Nasim sendiri sebelumnya mengaku pernah mempertanyakan kepada Kementerian Koperasi dan UKM sebagai mitra Komisi VI, tentang adanya potensi tidak tepatnya penyaluran bantuan modal dalam skema PEN tersebut.
Nasim berharap para pelaku UMKM yang notabene sebagai kekuatan ekonomi bangsa Indonesia dapat masuk dalam skema PEN.
Dalam kesempatan itu, Nasim berjanji akan membawa masukan dari para pelaku UMKM (pedagang Warteg) tersebut kepada kementerian yang berwenang. Ia berharap agar para pedagang Warteg masuk skema PEN untuk UMKM.
“Selama ini mereka mengaku kesulitan mengakses program PEN tersebut sehingga sebagian bahwa mayoritas dari mereka harus gulung tikar,” katanya.
Sementara itu, Ketua Koordinator Pandawa Karta, Puji Hartoyo mengatakan telah mencatat sejumlah pengusaha Warung Tegal (Warteg) terpaksa gulung tikar dan pulang kampung dikarenakan situasi ekonomi yang belum stabil.
“Ada sekitar 1.000 pengusaha dan pedagang Warteg di Jabodetabek dalam satu tahun terakhir terpaksa menutup usaha mereka dan pulang kampung karena terus merugi. Kami berharap kepada bapak-bapak wakil rakyat (DPR) bisa menyampaikan keluhan kami kepada pihak yang berwenang,” tandasnya./