BETUN, Bisnistoday- Wilayah Indonesia membentang dari Sabang di ujung Sumatera hingga Merauke di ujung timur Papua. Sebagai seorang jurnalis, saya pernah
mengunjungi sejumlah titik-titik ujung kepulauan Indonesia, yang teranyar di antaranya titik paling utara.
Saat itu kami mengunjungi titik paling Utara Indonesia dan mampir ke Sabang titik Nol bersama Mendagri Tito Karnavian dan Menkominfo Polhukam Mahfud MD.
Titik paling utara Indonesia bukan terletak di Sulawesi Utara yang berbatasan dengan negara Filipina, tetapi terletak di Pulau Rondo, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang, Aceh.
Tapi kali ini saya berkesempatan menjelajahi dan mengunjungi perbatasan RI- Timor Leste di Mota Masin bersama keluarga angkat kami keluarga besar Om Jon di Dari Malaka, sekaligus Napak tilas perjalanan putra kami almarhum yang pernah bertugas selama 2,5 tahun di Malaka sebagai ASN dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Kehadiran Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motamasin, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menghubungkan Indonesia dengan Timor Leste, memiliki peran penting dalam perekonomian masyarakat.
Aktivitas perdagangan mengalami peningkatan yang cukup besar. Aset yang dimiliki oleh warga di sekitar PLBN Motamasin ini nilai ekonominya juga makin tinggi, misalkan tanah, rumah, atau bangunan yang yang disewakan.
Sejumlah komoditas pertanian dan peternakan, seperti kemiri, jagung, kacang hijau, itik, dan ikan menjadi produk unggulan yang dijual ke Timor Leste. Rumah-rumah warga banyak yang disewa oleh karyawan PLBN.
Sebelum pembangunan PLBN Motamasin, kegiatan ekonomi penduduk masih belum berkembang. Saat ini perekonomian penduduk khususnya di sekitar PLBN Motamasin cukup maju.
” Bagi warga sekitar Betun, pos perbatasan ini menjadi salah satu tujuan wisata mereka,” kata Om Jon, bapak angkat putra kami di Betun.