www.bisnistoday.co.id
Selasa , 11 November 2025
Home EKONOMI RI-Jepang Tempa SDM Industri Otomotif Teknologi 4.0
EKONOMI

RI-Jepang Tempa SDM Industri Otomotif Teknologi 4.0

Menteri Perindustrian, Agus G Kartasasmita kepada media, di Jakarta, belum lama ini.
Social Media

JAKARTA, Bisnistoday- Indonesia dan Jepang terus meningkatkan kerja sama dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri otomotif. Langkah strategis ini untuk memacu daya saing dan inovasi industri otomotif di tanah air agar semakin kompetitif di kancah global.

“Kementerian Perindustrian terus mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Jepang dalam rangka pengembangan kompetensi SDM sektor industri otomotif,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (27/7).

Menperin menjelaskan, berdasarkan peta jalan Indonesia Making 4.0, industri otomotif merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan untuk menjadikan Indonesia sebagai bagian dari 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2020. Guna mencapai sasaran tersebut, diperlukan ketersediaan SDM terampil dan andal dalam penggunaan teknologi terkini sesuai perkembangan era industri 4.0.

Baca juga : Kemenperin Perkuat SDM Industri Teknologi Kertas

“Indonesia memiliki potensi besar, dengan ditopang sebanyak 21 industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih, dengan nilai investasi sebesar Rp71,35 triliun untuk kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun. Serapan tenaga kerja langsung sebesar 38 ribu orang, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut,” paparnya.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BSDMI) Arus Gunawan menyampaikan, wujud nyata sinergi Indonesia-Jepang dalam pengembangan SDM industri otomotif, antara lain adalah kerja sama antara BPSDMI Kemenperin dengan Lexer Reserch Inc dimulai dari penandatanganan Letter of Intent (LoI) tentang Pengembangan Pendidikan Terkait Lean Manufacturing pada Maret 2019 lalu. Kolaborasi ini dilanjutkan dengan dilaksanakan Simposium Jepang-Indonesia terkait SDM industri pada Desember 2019. 

Baca juga : Ekspor Sektor Industri Meningkat Pada Semester I-2021

“Kegiatan tersebut yang menjadi kick-off program SDGs terkait pengembangan SDM industri otomotif di Indonesia, yang didukung penuh oleh pemerintah Jepang melalui pendanaan JICA, yang merupakan hasil kerja sama dengan Kemenperin,” tutur Arus.

Tahun ini, realisasi kerja sama dilanjutkan dengan pemberian hibah berupa dua set alat peraga bottle cap dan seperangkat peralatan pendukung IT berbentuk server dan laptop dengan total sebanyak 50 unit. “Alat hibah ini akan dipasang di Politeknik STMI Jakarta dan Pusat Inovasi Digital Industri (PIDI 4.0), termasuk juga dilengkapi aplikasi simulator untuk mendukung pembelajaraan Digital Engineering” ungkap Arus.

Baca juga : Pengusaha Lokal Mesti Jadi Pelaku Utama Industri Kendaraan Listrik

Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi memaparkan, transformasi industri 4.0 tidak hanya merombak aspek industri, bahkan juga mampu mengubah berbagai aspek dalam kehidupan manusia. “Indonesia punya pasar dalam negeri yang kuat, dan memiliki banyak talenta dari jumlah sekolah, lembaga pendidikan, dan universitas yang ada, sehingga tersedia pool of talent. Oleh karena itu, kerja sama dengan Pemerintah Jepang melalui program JICA dalam meningkatkan kompetensi SDM industri ini sangatlah tepat,” ujarnya.

Siapkan Pelatihan 

Sementara itu, CEO Lexer Reserch Inc, Masahiro Nakamura mengemukakan, pihaknya akan mendukung peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan untuk dosen, instruktur, praktisi industri dan mahasiswa serta memberikan kuliah di Politeknik STMI Jakarta. 

Baca juga : RI-Singapura Terus Tingkatkan Kualitas SDM Industri 4.0

“Komitmen untuk terus menjalin kerja sama kembali dilakukan pada tanggal 3 Juni 2021 melalui penandatanganan Minutes of Meeting antara BPSDMI dan JICA tentang Kerja Sama Pengembangan SDM Industri Sektor Manufaktur di Bidang Digital Engineering 4.0,” terang Nakamura. Lexer Research Inc telah melakukan pelatihan teknis lean manufacturing baik untuk praktisi industri maupun akademisi sepanjang tahun 2020. 

Libatkan Berbagai Pihak

Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri, Iken Retnowulan menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan kolaborasi banyak pihak, di antaranya Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Ditjen Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII), Asosiasi Industri meliputi Indonesian Automotive Industrial People Development (IAIPD), Perkumpulan Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif (PIKKO).

Baca juga : Sektor Industri Manufaktur Indonesia Masih Ekspansif

Berikutnya, Institut Otomotif Indonesia (IOI), Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM), PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Cikarang Technopark, ATMI Cikarang, serta Omron Manufacturing Indonesia (OMI) yang dikordinasikan oleh IJB Net Indonesia.

“Untuk menjawab tantangan penyediaan SDM unggul yang mampu beradaptasi dengan teknologi indusri 4.0 ini, kolaborasi antara unit pendidikan, indusri, asosiasi dan pemangku kepentingan terkait in merupakan contoh yang baik,” ungkap Iken./

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TRADE EXPO INDONESIA 2025

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

EKONOMIEkonomi & Bisnis

Asosiasi Tekstil Temui Menperin Soal Marak Impor Ilegal

JAKARTA, Bisnistoday – Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) melakukan Rapat Kerja dengan Menteri...

EKONOMIEkonomi & Bisnis

Menkop Gandeng Menteri PU Buat Standarisasi Bangunan Kopdes Merah Putih

JAKARTA, Bisnistoday - Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono dan Menteri Pekerjaan Umum...

EKONOMIEkonomi & Bisnis

Kementerian UMKM Kejar Target Penyaluran KUR 2025

DENPASAR, Bisnistoday — Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menegaskan percepatan...

Pialang berjangka
EKONOMI

Selama Oktober 2025, Volume Transaksi DIDIMAX Tercatat Paling Tinggi

JAKARTA, Bisnistoday - Kliring Berjangka Indonesia (KBI) bersama Jakarta Futures Exchange (JFX)...