Tips Membuat Dinding Bangunan Rumah Awet, Terlindungi dari Kelembaban dan Kebocoran

JAKARTA, Bisnistoday – Salah satu aspek penting dalam konstruksi dan pemeliharaan bangunan adalah dinding yang dilapisi dengan waterproofing yang baik, yang tidak mudah bocor, lembab dan kerusakan struktural lainnya. Namun sayangnya, tidak banyak produk yang dapat mengakomodir kebutuhan ini di pasaran, begitupun sama, tidak banyak konsumen yang memahami arti penting waterproofing pada dinding, sehingga banyak dinding rumah menjadi tidak sedap dipandang mata, terlihat kusam, rusak dan tidak nyaman bagi penghuninya.

Menurut Sales & Marketing Departemen Head PT Adiwisesa Mandiri Building Products Indonesia (AMBPI), produsen perekat keramik dan pengisi nat, Yadrata, Waterproofing dinding adalah proses atau teknik untuk melindungi dinding bangunan dari penetrasi air atau kelembapan. Ini bisa mencakup aplikasi bahan pelapis atau sistem kedap air yang dioleskan ke permukaan dinding guna mencegah masuknya air melalui celah-celah, pori- pori, atau retakan. Tujuannya adalah untuk menjaga integritas struktur bangunan dan mencegah kerusakan yang dapat timbul akibat kelembapan yang masuk ke dalam dinding.

“Mengapa waterproofing dinding itu penting, karena dia bisa mencegah kerusakan struktur bangunan; menghindari masalah kelembapan di dalam ruangan; mempertahankan estetika dan penampilan dinding; mengurangi biaya perawatan jangka panjang,”jelas Yadrata.

Yadrata mengatakan dalam prakteknya tidak sembarang waterproofing itu bisa digunakan untuk permukaan tembok agar bisa melindungi dinding. Ada metode- metode tertentu yang harus dipilih agar waterproofing bisa berfungsi dengan baik.

Yadrata mengatakan ada berapa jenis metode waterproofing yang dapat digunakan untuk melindungi dinding, tergantung pada jenis permukaan dan kebutuhan bangunan. Beberapa pilihan metode waterproofing yang umum :

• Pertama, pelapis Cair (Liquid Waterproofing), adalah bahan waterproofing yang diaplikasikan langsung pada permukaan dinding dalam bentuk cairan. Beberapa jenis pelapis cair ini terbuat dari bahan seperti polimer, bitumen, atau karet, yang memiliki daya rekat tinggi dan ketahanan terhadap kelembapan.
• Kedua, membran Bitumen adalah salah satu bahan waterproofing yang banyak digunakan untuk melapisi dinding yang rentan terhadap air. Membran ini biasanya berbentuk lembaran dan diterapkan dengan cara dibakar atau ditempelkan pada permukaan dinding. Membran bitumen sangat efektif untuk melindungi dinding dari air dan sering digunakan untuk area bawah tanah atau basement.
• Ketiga, pasta atau Plester Kedap Air, dapat diterapkan langsung pada permukaan dinding untuk memberikan lapisan pelindung yang efektif terhadap kelembapan. Produk ini sering digunakan untuk melapisi dinding dalam ruangan seperti kamar mandi, dapur, atau ruang bawah tanah yang sering terpapar kelembapan.
• Keempat, waterproofing Karet Cair, adalah produk yang digunakan untuk aplikasi waterproofing pada dinding yang membutuhkan perlindungan ekstra.
• Kelima, sistem Membran Cair Polimer, sangat cocok untuk dinding yang membutuhkan lapisan perlindungan yang kuat dan tahan lama. Setelah aplikasi, sistem ini membentuk lapisan pelindung yang elastis dan tahan lama terhadap air, cuaca, serta tekanan mekanis.

“Untuk hasil yang maksimal, langkah-langkah umum dalam mengaplikasikan waterproofing pada dinding adalah Persiapan Permukaan, Aplikasi Primer, Aplikasi Waterproofing, Pengeringan dan Finishing, Perawatan Rutin,” ujar Yadrata.

“Kami sebagai salah satu produsen produk waterproofing, selalu mengedukasi konsumen agar benar-benar bisa mengaplikasikan produk dan metode dengan baik agar hasilnya memuaskan. Sampai sejauh ini selama 36 tahun berkiprah di pasar Indonesia, bersyukur konsumen puas dengan produk kami,” tambah Yadrata