JAKARTA, Bisnistoday- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai, hingga saat ini cita-cita nasional yang dirumuskan founding father Republik belum terlihat. Misalnya semangat memajukan kesejahteraan umum. Saat ini justru terlihat kesenjangan yang besar antara si kaya dan si miskin. Sebab itu diperlukan gagasan besar untuk bersama menuntaskan persoalan bangsa.
“Ide dan gagasan besar ini tidak bisa dilakukan sendiri. Saya mempersilahkan untuk memanfaatkan PKS sebagai saluran perjuangan, sebab PKS ini punya kita semua. Silahkan bersama dengan PKS kita songsong masa depan Indonesia yang lebih baik,” Presiden PKS, Ahmad Syaikhu dalam lawatanya tiga hari penuh saya melakukan Safari Pemenangan Pilkada 2020 di Sumatera Barat dan Riau, dari Jum’at (8/11) hingga Ahad (8/11).
Di sela-sela padatnya agenda kegiatan, Ahmad Syaikhu sengaja mengalokasikan waktu untuk bertemu ulama di dua provinsi tersebut. Sepertihalnya, ketika di Sumbar, menemui Ketua Umum MUI setempat, Buya H. Gusrizal Gazahar, Lc, M.Ag. Pertemuan berlangsung di malam hari. Penuh kehangatan.
“Saya merasakan kharisma Buya saat bertemu dan berdiskusi. Banyak hal yang kami bicarakan. Ditemani secangkir kopi panas Bukuttinggi yang kian menghangatkan suasana. Alhamdulillah niat saya terwujud,” ungkapnya.
Dari Buya Gusrizal, dalam lawatanya, Ahmad Syaikhu mendapat pencerahan bahwa MUI Sumatera Barat lahir tujuh tahun sebelum MUI Pusat. Semangat bersatunya ulama Sumatera Barat dibawa oleh Buya Hamka, kemudian terbentuklah MUI Pusat dan menyebar ke seluruh Indonesia.
Di Riau, lanjut Ahmad Syaikhu, juga menemui banyak ulama. PKS berbincang-bincang. Banyak masukan dan saran dan keluarga besar PKS. Sementara itu, Ia menyampaikan bahwa membangun peradaban dan Indonesia bukan pekerjaan mudah dan tidak bisa dilakukan sendiri. Semangat untuk mewujudkan cita-cita nasional harus dilakukan melalui kerjasama berbagai elemen.
“Di akhir safari saya di Riau, saya secara khusus menemui Dr. H. Musthafa Umar, Lc, MA. Beliau ulama kharismatik dan produktif menulis buku. Beliau telah menulis 26 judul buku. Saat ini sedang menyelesaikan Tafsir Al-Ma’rifah. Banyak wejangan yang beliau berikan.”
Menurut Ahmad Syaikhu, dan keluarga besar PKS, ulama adalah sosok guru. Mereka memiliki kedalaman ilmu agama. Mampu melihat situasi dengan mata batin atau bashirah. Kepada mereka inilah kita patut untuk berguru dan mengambil banyak hikmah.
‘Karena itu, sejak awal partai ini berdiri dan hingga hari ini, PKS akan selalu bersama ulama. Bergandengan tangan untuk mengawal dan memperjuangkan agenda keumatan dan kebangsaan dalam bingkai Pancasila dan NKRI,” tuturnya./