www.bisnistoday.co.id
Minggu , 16 November 2025
Home LIFESTYLE Rona & Film Dokumenter Dan Sejarah Menjadi Warisan History Fair UI 2025
Rona & Film

Dokumenter Dan Sejarah Menjadi Warisan History Fair UI 2025

Social Media

DEPOK, Bisnistoday – Dengan tema besar “Dokumenter dan Sejarah: Merekam Memori Kolektif Bangsa Indonesia,” kegiatan ini menjadi puncak dari rangkaian History Fair yang diselenggarakan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya. Acara menghadirkan sesi talk show dan kritik film terhadap dokumenter berjudul “Segudang Wajah Para Penantang Masa Depan.” Film ini menyoroti potret dari perjalanan film di Indonesia dari masa Orde Lama, Orde Baru dan Reformasi yang dikemas dalam bentuk kolase.

Acara dimulai dengan rangkaian sambutan dari Wakil Dekan FIB UI, Kaprodi Ilmu Sejarah, Ketua SKS UI 2025 Arina Syarfa Kurnadi, dan Ketua Pelaksana Bella Rosemarry Catherine Hangge. Dalam sambutannya, Arina menegaskan,
“Butuh proses dan kerja keras untuk sampai di tahap ini. Seluruh panitia dan peserta berperan penting menjadikan History Fair sebagai ruang belajar sekaligus tempat berekspresi bagi generasi muda yang mencintai sejarah,” ujar Arina.

Usai memberikan sambutannya pada acara ini dilanjutkan dengan menayangkan film dokumenter yang di sutradarai oleh Yuki Aditya dan I Gde Mika yang menyorot perjalanan menyorot perjalanan dokumenter Indonesia dalam merekam peristiwa penting nasional.

Acara dilanjutkan dengan diskusi panel bertema “Tantangan dan Peluang Pembuat Film Muda dalam Menggarap Dokumenter Sejarah dan Sosial.” Diskusi ini menghadirkan dua narasumber, yakni Dr. Didik Pradjoko, S.S., M.Hum dari Departemen Sejarah UI dan JJ Rizal, sejarawan sekaligus penulis.

Keduanya menyoroti persoalan klasik dalam dunia dokumenter, terutama mahalnya biaya produksi dan sulitnya akses terhadap arsip sejarah seperti rekaman Presiden Soekarno yang tersimpan di Library of Congress. Dr. Didik menekankan bahwa kekuatan sebuah dokumenter tidak hanya terletak pada aspek visual, tetapi juga pada kedalaman riset yang menjadi pondasinya.

“Riset yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat perlu mendapatkan dukungan serius. Dokumenter yang bermutu lahir dari pengetahuan dan pengawasan yang matang,” ujarnya.

Senada dengan itu, JJ Rizal menambahkan bahwa dukungan nyata berupa subsidi, kolaborasi dengan lembaga pendidikan, serta keterlibatan pemerintah sangat dibutuhkan agar sineas muda dapat mengakses sumber sejarah dan pendanaan produksi. Ia juga menilai pentingnya ruang komunitas agar karya-karya dokumenter mahasiswa dapat lebih sering ditayangkan di ruang publik dan diapresiasi luas.(E2-ZH)

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TRADE EXPO INDONESIA 2025

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

Rona & Film

Balet Cinderella, Dongeng Klasik yang Kembali Menari

JAKARTA, Bisnistoday - Terinspirasi dari kekuatan seni untuk menghidupkan kembali dongeng klasik,...

Rona & Film

XODIAC Rilis “Alibi”, Zayyan Tampil Menarik dengan Rambut Blondenya

JAKARTA, BisnisToday — Boy group Korea Selatan XODIAC resmi merilis single album...

Rona & Film

Resmi Diumumkan Falcon: Desta Perankan Dono, Intip Formasi Baru Trio Warkop DKI Reborn


JAKARTA, Bisnistoday- Industri perfilman nasional kembali bergairah setelah Falcon Pictures secara resmi...

Rona & Film

Dari Kisah Nyata Viral ke Layar Lebar: Cerita Albi & Shella di Film Sampai Titik Terakhirmu Siap Kuras Emosi Penonton di Bioskop

JAKARTA, Bisnistoday- Kisah cinta nyata paling viral di TikTok, yang telah menjadi...