BANDUNG, Bisnistoday — Dalam momentum peringatan 25 tahun pengembangan Kota Baru Parahyangan (KBP), sebuah langkah strategis kembali diambil melalui pembukaan *Hejo Square**, pusat gaya hidup terbaru yang menjadi bagian dari pengembangan kawasan *Bumi Hejo*. Kawasan ini dirancang sebagai integrasi antara fungsi hunian, komersial, rekreasi, dan lingkungan hidup secara berkelanjutan.
Peresmian Hejo Square menjadi penanda penting dari perjalanan panjang KBP sebagai pionir kota mandiri di Jawa Barat. Direktur Kota Baru Parahyangan, *Ryan Brasali*, dalam sambutannya menyampaikan bahwa seluruh konsep pengembangan kawasan ini berpijak pada prinsip keberlanjutan atau *sustainability*, baik dalam aspek lingkungan, desain, maupun pengelolaan.
“Kami menamainya *Bumi Hejo*, yang artinya rumah hijau. Setiap bangunan dan fasilitas di kawasan ini dikembangkan dengan mempertimbangkan kesinambungan fungsi sosial, ekonomi, dan lingkungan,” ujar Ryan.
Hejo Square dikembangkan di atas lahan seluas 6,5 hektare. Saat ini telah beroperasi sejumlah fasilitas utama, di antaranya restoran, kios, pusat perbelanjaan *Yogya Junction*, dan *Rumah Sakit Ibu dan Anak*. Ke depan, kawasan ini akan diperkuat dengan kehadiran *bioskop* dan *lifestyle center*, menjadikan Hejo Square sebagai destinasi terpadu bagi warga KBP dan masyarakat luas.
Menurut Ryan, Hejo Square dirancang untuk menjawab kebutuhan warga Bandung, Cimahi, hingga pengunjung dari Jakarta yang kerap mencari alternatif wisata keluarga saat libur panjang. Dengan fasilitas yang tersedia seperti hotel, lapangan golf, dan wahana hiburan keluarga, kawasan ini siap menawarkan pengalaman *one-stop destination*.
Integrasi seluruh kawasan komersial di KBP juga tengah diformalkan dalam jaringan bertajuk *KBP Ayu*. Melalui konektivitas antar lokasi seperti IKEA, Yogya Junction, Hejo Square, hingga pasar modern dan ruko, pengunjung dimudahkan dengan layanan *EV Shuttle* gratis—kendaraan listrik yang ramah lingkungan—yang beroperasi di seluruh area KBP.
“Dengan pendekatan ini, kami tidak hanya ingin menciptakan kawasan yang nyaman untuk tinggal, tapi juga untuk dikunjungi, dinikmati, dan terus berkembang,” tambah Ryan.
Merespons kondisi ekonomi nasional yang penuh tantangan, Ryan menyatakan optimisme KBP tetap relevan dan diminati. “Strategi kami adalah membangun secara bertahap dan berkualitas. Ketika fasilitas bertambah, daya tarik untuk tinggal juga meningkat. Efeknya memang tidak instan, tapi berkesinambungan,” tuturnya.
*Audrey*, Commercial Manager Hejo Square, menambahkan bahwa kehadiran 37 tenant di kawasan ini telah membawa warna baru dalam pengalaman berbelanja dan bersantai. “Hejo Square bukan hanya pusat ritel, tapi juga ruang publik untuk berkumpul, menikmati karya seni, dan menghabiskan waktu bersama keluarga,” ungkapnya.
Audrey juga menyoroti pembukaan Hejo Square yang bertepatan dengan masa liburan sekolah, menjadikannya momen ideal bagi masyarakat untuk menjajal destinasi terbaru di KBP. Fasilitas tambahan seperti *pop box* untuk penitipan barang dan area *push travel* untuk pengunjung dari luar kota, semakin memperkuat kenyamanan dan efisiensi kunjungan.
“Kami sangat mengedepankan keselamatan dan kenyamanan pengunjung. Semua sistem dirancang untuk memberikan rasa aman, mulai dari akses, transportasi, hingga pengelolaan lingkungan,” jelas Audrey.
Dengan rata-rata kunjungan mencapai *25.000 orang setiap akhir pekan*, Hejo Square kini menjadi magnet baru dalam geliat ekonomi dan pariwisata di Kabupaten Bandung Barat.
Kehadiran Hejo Square tak hanya memperkuat ekosistem Kota Baru Parahyangan sebagai kawasan hunian premium, tetapi juga mempertegas positioning KBP sebagai destinasi wisata perkotaan yang terencana dan berkelanjutan.
Melalui langkah-langkah terukur dan kolaboratif, KBP terus menjadi pelopor pengembangan kawasan yang menyelaraskan fungsi ekonomi, sosial, dan ekologi secara harmonis—sebuah visi besar kota masa depan yang kini mulai terwujud.




