www.bisnistoday.co.id
Jumat , 7 Februari 2025
Home EKONOMI Industri Kelapa Sawit Mampu Menyerap 16,2 Juta Tenaga Kerja
EKONOMI

Industri Kelapa Sawit Mampu Menyerap 16,2 Juta Tenaga Kerja

Salah satu perkebunan kepala sawit milik PT Astra Agro Lestari, di areal Sumatera, belum lama ini.
Social Media

JAKARTA, Bisnistoday- Industri kelapa sawit di Tanah Air mampu menyerap 16,2 juta orang tenaga kerja, terdiri 4,2 juta tenaga kerja langsung dan 12 juta tenaga kerja tidak langsung. Selain itu, kelapa sawit juga mampu menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

“Pada tahun 2018 devisa dari kelapa sawit mencapai sebesar Rp240 triliun. Karena itu, saya tidak sepakat dengan kebijakan moratorium sawit (Inpres No.8 Tahun 2018). Aturan ini tidak jelas arahnya dan menggerogoti sawit sebagai tulang punggung ekonomi nasional,” kata pengamat Kehutanan, Dr Bedjo Santoso dalam webinar bertajuk “Peranan Kelapa Sawit Dalam Pengentasan Kemiskinan dan Mewujutkan Fratieks” di Jakarta, Rabu (31/3).

Ia mengatakan, pengembangan kelapa sawit, terutama sawit rakyat dapat ditempuh melalui pembangunan ekosistem hutan tanaman kelapa sawit yang ramah lingkungan berbasis kearifan lokal.

Dalam kesempatan sama, Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI),  Dr Tungkot Sipayung menyatakan perkebunan kelapa sawit mampu membangun daerah miskin dan terbelakang untuk menjadi sentra perekonomian baru.

Sentra ekonomi baru ini tersebar di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Papua dan Papua Barat.

“Kelapa sawit membantu dunia dalam Sustainable Development Goals (SDG) di bidang mengatasi persoalan kemiskinan,” ujarnya.

Dikatakannya, setelah era bisnis HPH (Hak Pengusahaan Hutan ) berakhir, muncul kota mati atau kota hantu karena ekonomi tidak bergerak. Imbasnya, masyarakat setempat menjadi miskin.

“Di sinilah, peranan kebun sawit rakyat yang merestorasi lahan eks HPH menjadi daerah produktif dan lestari secara lingkungan. Selain itu, perekonomian mulai bergerak dengan hadirnya perkebunan sawit,” ujar Tungkot.

Peremajaan Sawit

Sementara itu, Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan), Heru Tri Widarto mengatakan, Kementan menargetkan peremajaan sawit rakyat (PSR) mengalami pertumbuhan seluas 180 ribu hektar per tahun selama periode 2020 – 2022.

Ia menyebutkan total luas lahan sawit 16,38 juta hektar, dari jumlah tersebut, luas perkebunan sawit rakyat 6,72 juta hektare. “Potensi peremajaan sawit rakyat 2,78 juta hektar dengan sebaran dominan di Sumatera dan Kalimantan,” ujarnya

Untuk mengejar seluruh target tersebut, ia mendorong pengembangan logistik benih, meningkatkan produksi dan produkivitas, meningkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspor.

“Kami juga mendorong modernisasi perkebunan , pembiayaan melalui KUR (kredit usaha rakyat), peningkatan kapasitas SDM (sumber daya manusia), optimasi jejaring stakeholder,” katanya./

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TAWWAFI TOUR LUNCURKAN PAKET UMROH

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

EKONOMI

DRX Wear Hadirkan Inovasi untuk Lindungi Industri Olahraga Indonesia dari Produk Palsu

JAKARTA, Bisnistoday - Industri olahraga di Indonesia kini semakin berkembang, dan DRX...

EKONOMISektor Riil

Kembali Suburkan Tanah Pasca-kebakaran, Pupuk JSH Hadirkan Terobosan Baru

JAKARTA, Bisnistoday - Kebakaran hutan yang melanda Los Angeles, California, beberapa waktu...

Pagar Laut
EKONOMINasional

Cacat Prosedur, Menteri Nusron Cabut Sertipikat dan HGB di Laut Tangerang

TANGERANG, Bisnistoday – Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid bersama Menteri Kelautan dan Perikanan...

EKONOMISektor Riil

Pemerintah Perlu Sosialisasi Ulang TKDN Agar BUMN dan Kontraktor EPC Tak Langgar Aturan

JAKARTA, Bisnistoday – Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri di...