www.bisnistoday.co.id
Minggu , 16 Maret 2025
Home HEADLINE NEWS Industri Manufaktur ‘Memble’, Ekonomi Sulit Bergerak
HEADLINE NEWS

Industri Manufaktur ‘Memble’, Ekonomi Sulit Bergerak

Pabrik Tekstil
PABRIK Tekstil yang berada di Jabotabek./
Social Media

JAKARTA, Bisnistoday – Ekonom INDEF menilai kondisi manufaktur dalam dekade terakhir tidak kunjung membaik alias sulit bergerak naik. Bahkan, muncul gejala dini deindustrialisasi sudah nyata terjadi, sektor industri manufaktur yang memble dalam beberapa tahun terakhir.

“Indonesia pernah mencapai beberapa poin penting industrialisasi saat orde baru. Pertumbuhan kala itu mencapai 8 -9%. Rata-rata pertumbuhan 8% pernah dicapai pada 1989 hingga 1996 di mana pertumbuhan dapat mencapai 8 -9 % dalam satu tahunnya,” terang Eisha M. Rachbini, Direktur Program INDEF dalam diskusi Panel “Prospek Kebijakan Ekonomi Prabowo (mustahil tumbuh 8% Tanpa Industrialisasi)” pada Minggu, (22/9).

Apabila diilhat era 1989-1996 sebagai pelajaran, lanjut Eisha, terlihat pertumbuhan industri manufaktur terus meningkat. Pada 1989 dari 19% terus meningkat menjadi 25%, industri manufaktur menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi saat itu.

“Sayangnya, pada dekade terakhir, kontribusi sektor industri terus menurun. Bahkan pada 2023 tumbuh hanya 18%. Hal itu salah satu titik cukup rendah dibandingkan prestasi di tahun 80-an. Seolah-olah kembali terjadi de-industrialisasi dini,” cetusnya.

Memang, lanjut Eisha, ada saat dimana industri akan tumbuh tinggi maksimal, secara perlahan akan menurun pertumbuhannya, dan digantikan oleh sektor jasa. Namun Indonesia tidak seperti negara maju, dimana pertumbuhan industrinya belum mencapai taraf penghasilan per kapita setara dengan negara maju.

“Sehingga itu adalah gejala deindustrialisasi dini. Perubahan pada sektor jasa pun masih didominasi oleh sektor informal, yang rapuh. Bukan sektor jasa yang memberi nilai tambah tinggi seperti teknologi tinggi, jasa keuangan, digital services,” paparnya.

Eisha menambahkan, akan baik jika pertumbuhan industri manufaktur tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi. Namun yang kini terjadi pertumbuhan industri selalu di bawah pertumbuhan ekonomi. “Maka peran konstribusi sektor industri akan terus tumbuh terhadap GDP (gross domestic product). Masih banyak kendala dan tantangan bagi sektor manufaktur untuk jadi pendorong pertumbuhan ekonomi.”

Tantangan Industri Manufaktur

Ekonom INDEF ini mengutarakan, industri pengolahan nasional selama ini masih bertumpu pada komoditas. Sementara produk manufaktur medium hi-tech masih lebih rendah. Produktivitas industri juga masih cukup rendah, ditambah dengan masalah tenaga kerja dan kapasitas SDM, sehingga menjadi tantangan tersendiri. Begitu pula infrastruktur dan penggunaan komponen dalam negeri untuk produk industri pengolahan, beserta penggunaan material saat ini masih tergantung impor.

Daya saing share prouductity Indonesi juga masih di bawah Thailand. Eskpor manufaktur Indonesia (44%) terhadap seluruh total ekspor masih di bawah Cina, Vietnam dan Malaysia. Penggunaan medium high-tech manufacture technology juga masih cukup rendah (37,32%).

Eisha mengatakan, ekspor Indonesia juga melulu didominasi oleh commodity base yang tingkat kompleksitas produk tersebut masih rendah. Seharusnya dengan economy complexity yang tinggi sebenarnya menunjukkan Indonesia akan mampu memproduksi dengan baik, nilai tambahnya tinggi, berkualitas dengan hi-tech, sehingga bisa memberikan produktivitas dan memiliki inovasi dan keterampilan tinggi.

“Beberapa hal tersebut, menjadi landasan di mana ketika ingin menjadi negara maju kita perlu meningkatkan nilai tambah dan berproduksi via industri manufaktur yang dapat menyediakan nilai tambah dan export complexity yang juga tinggi. Juga export diversifikasi sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi,” urainya./

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TAWWAFI TOUR LUNCURKAN PAKET UMROH

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

Korupsi
HEADLINE NEWS

Korupsi Merajalela, Rakyat Kehilangan Keteladanan Integritas dan Kesederhanaan

JAKARTA, Bisnistoday- Korupsi hingga triliunan uang rakyat, seakan menjadi ajang perlombaan seperti...

HEADLINE NEWS

Wamen PU Memastikan Kesiapan Jalur Mudik Lebaran 2025 di Tol Trans Sumatera

LAMPUNG, Bisnistoday - Kementerian PU memastikan kesiapan infrastruktur jalan tol Trans Sumatera...

GEDUNG BEI
HEADLINE NEWS

Mirae Asset : IHSG Masih Konsolidasi Menunggu Stimulus

JAKARTA, Bisnistoday – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat...

Presiden Prabowo
HEADLINE NEWS

Presiden Prabowo : Saya Tidak Pernah Mundur Melawan Koruptor

JAKARTA, Bisnistoday – Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan terus ganyang para koruptor,...