www.bisnistoday.co.id
Selasa , 5 November 2024
Home NASIONAL & POLITIK Politik & Keamanan Mahfuz Sidik: Pemerintah Perlu Siapkan Skenario Terburuk Hadapi Situasi Geopolitik Global yang Memanas
Politik & Keamanan

Mahfuz Sidik: Pemerintah Perlu Siapkan Skenario Terburuk Hadapi Situasi Geopolitik Global yang Memanas

Social Media

JAKARTA, Bisnistoday – Sekjen Partai Gelora Mahfuz Sidik meminta pemerintah segera menyiapkan skenario terburuk menghadapi situasi geopolitik global yang semakin memanas, apabila Israel terus memperluas zona perang.

Sebab, ancaman perang kawasan dan perang dunia (PD) III semakin nyata jika Israel menyerang Iran, serta menyeret Amerika Serikat (AS) dan Rusia terlibat dalam perang tersebut.

Hal itu disampaikan Mahfuz Sidik dalam diskusi Gelora Talks bertajuk ‘1 Tahun Perang Palestina & Matinya Nurani Dunia’ , Rabu (2/10) sore.

“Israel sekarang semakin kehilangan muka dan ingin terus memperluas zona perang. Israel ingin menarik kekuatan besar seperti Amerika terlibat. Kalau Iran diserang, maka Rusia juga akan terlibat,” kata Mahfuz Sidik.

Dalam pengamatannya, beberapa saat ke depan, Israel akan lebih fokus membuat perang dengan Iran semakin terbuka, pasca Iran meluncurkan ratusan rudal hipersonik ke Israel.

“Oleh karena itu, saya kira memang kita harus mempersiapkan skenario yang lebih buruk kalau betul, misalnya Iran terpancing, lalu ada kemudian perang terbuka dengan Israel,” katanya.

Sekretaris Jenderal Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia ini berpandangan Presiden Israel Benyamin Netanyahu punya kepentingan untuk mengelola konflik di kawasan dalam rangka mempertahankan kekuasaanya.

“Israel akan terus memicu konflik di kawasan semakin meluas hingga terjadi perang terbuka. Jadi saya kira kita harus mulai mempersiapkan skenario yang lebih buruk menghadapi situasi global sekarang,” katanya.

Menurut dia, hal ini menjadi pekerjaan rumah Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk meningkatkan peran Indonesia dalam kancah geopolitik global, dan mencegah peran kawasan semakin meluas.

“Indonesia juga harus bisa mengubah posisi Mesir dan Yordania untuk tidak menutup diri lagi dan menyelamatkan nasib warga Gaza yang tersisa dalam beberapa bulan ke depan ini, karena situasi kawasan akan semakin panas,” katanya.

Jika perang kawasan semakin meluas, dalam jangka panjang akan mempengaruhi rantai pasokan pangan dan energi dunia, termasuk ke Indonesia.

“Sehingga secara geopolitik, Indonesia harus mengambil perannya lebih kuat. Menyelamatkan situasi kemanusiaan di Gaza dan mengambil langkah-langkah internasionalnya untuk kemerdekaan Palestina, dan tidak sekedar menyampaikan pidato keprihatinan,” katanya.

Mahfuz menambahkan, Israel sekarang berusaha sekuat tenaga menargetkan agar Amerika terlibat perang secara terbuka di kawasan Timur Tengah menjelang Pilpres AS.

“Amerika sekarang sedang mengkalkulasi secara geopolitik terlibat perang di kawasan, karena efeknya akan ada perang nuklir dengan Rusia. Netanyahu sengaja menyerang proxy-proxy Iran agar ada perang dunia III,” pungkasnya.

Cegah Perang Kawasan

Sementara itu, Duta Besar LBBP Republik Indonesia untuk Lebanon Hajriyanto Thohari berharap agar Indonesia berperan agar bisa mencegah terjadinya perang kawasan atau regional.

Sebab, Israel pada prinsipnya tidak akan berhenti menyerang Lebanon sampai Hizbullah bisa dihancurkan, seperti halnya Hamas di Gaza, Palestina.

“Tidak hanya Iran, di Lebanon ada banyak negara yang punya proxy-nya. Di situ ada Amerika, Prancis, Iran, dan Arab. Saya berharap Indonesia membuat seruan agar kekuatan besar bisa mengerem diri supaya tidak terjadi perang regional,” kata Hajriyanto.

Keberadaan pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) yang didukung 43 negara, termasuk Indonesia sejak 2006 lalu,  yang didukung sekitar 11.500 pasukan perlu diefektifkan untuk mencegah perang regional tersebut.

“Selama ini Hizbullah kalau menyerang Israel hanya sekedar simbolik saja, tapi kalau agresi Israel ke Lebanon seperti ke Gaza, perang besar pasti terjadi. Kehadiran  peacekeeping di Lebanon itu dalam rangka memisahkan Hizbullah dan Israel. Peacekeeping harus diefektifkan mencegah perang regional,” ujarnya.

Mantan Wakil Ketua MPR ini menegaskan, bahwa Israel tidak takut dengan kekuatan militer negara-negara arab, bahkan pesawat tempurnya sering berlalu-lalang dan rudalnya berseliweran, dibiarkan saja.

“Negara-negara arab itu tidak punya sistem pertahanan anti roket, sehingga pesawat Israel bisa terbang rendah berjoget-joget dan menari nari dari Lebanon hingga Damaskus, Suriah. Negara-negara arab itu, seperti tidak berdaya,” ujarnya.

Cara efektif untuk menekan Israel itu, lanjut Hajriyanto, dengan menggalang solidaritas dan aksi demontrasi di negara-negara barat. Hal ini membuat dukungan barat kepada Israel dan Netanyahu rontok.

“Jadi yang paling ditakut Israel dan Netanyahu itu, demo-demo di negara-negara Eropa dan Amerika. Sehingga dukungan barat dan legitimasi terhadap mereka langsung rontok seperti beberapa waktu lalu. Kalau demo di negara arab dan Islam tidak berdampak sama sekali,” pungkasnya.

Sedangkan mantan diplomat senor Ple Priatna menyesalkan sikap Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno dan para delegasi Indonesia yang walkout saat Presiden Israel Benyamin Netanyahu berpidato di Sidang Majelis PBB ke-79 beberapa waktu lalu.

“Ngapain harus walkout, utus saja diplomat paling rendah. Caci maki Neyatanyu di situ, sampaikan semua sikap pemerintah Indonesia, dan jangan pernah berpikir untuk membuka hubungan diplomatik dengan Isarel,” kata Ple Priatna.

Ple berharap agar Prabowo Subianto selaku Presiden terpilih memilih menteri luar negeri yang tepat, tidak hanya sekedar menjadi juru bicara di PBB atau forum-forum internasional, tetapi juga mengambil langkah-langkah visioner kebijakan politik luar negerinya.

“Menteri luar negeri ke depan jangan hanya bisa menyampaikan keprihatinan, atau ikut narasi barat. Jangan menganggap biasa persoalan Palestina, kenapa negara lain seperti bisa membawa Israel ke ICC, sementara Indonesia tidak bisa. Karena kita menganggapnya biasa, dan bisanya hanya menyampaikan keprihatan saja,” kata Diplomat Indonesia 1998-2021 ini.

Sementara Penulis Buku Hamas: Superpower Baru Dunia Islam Pizaro Gozali Idrus mengatakan, Presiden Israel Benyamin Netanyahu sengaja memperluas perang kawasan untuk sekedar ‘buying time’ menunggu kemenangan Donald Trump di Pilpres 2024.

“Netanyahu melakukan buying time, menunggu hasil Pilpres. Netanyahu ingin Donald Trump yang menang. Jika Donald Trump menang dan ekskalasi berlanjut, maka skala perang antara Israel dan Iran akan semakin besar,” kata Pizaro.

“Tapi kalau perang dengan skala nuklir, kita we can see. Tapi kalau perang dengan skala besar, itu terbuka terjadi apalagi kalau Donald Trump terpilih,” imbuhnya.

Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialog ini sependapat, bahwa situasi geopolitik global sekarang memungkinkan terjadinya PD III, meskipun efeknya tidak secara langsung ke Indonesia, tetapi persiapan harus tetap dilakukan.

“Karena itu, Indonesia perlu membuat buku putih pertahanan mengantisipasi hal ini terjadi. Dan Presiden Prabowo nantinya harus nelpon satu-satu menteri luar negeri. Menlu Iran, Lebanon, Amerika dan lain sebagainya,untuk melakukan deeskalasi perang. Semoga kedepan Indonesia lebih banyak berkecimpung di forum-forum internasional,” tegasnya.//

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TAWWAFI TOUR LUNCURKAN PAKET UMROH

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

Politik & Keamanan

Presiden Prabowo Subianto Berinisiatif Ubah TKN Jadi GSN

JAKARTA, Bisnistoday - Presiden RI, Prabowo Subianto bernisiatif mengubah Tim Kampanye Nasional...

Gelora Talks
Politik & Keamanan

Pasca Retreat Kabinet Merah Putih Diyakini Dapat Tercipta Kepemimpinan Nasional yang Efektif dan Solid

JAKARTA, Bisnistoday -Ketua Bidang Jaringan dan Kerjasama Lembaga (Jasama) DPN Partai Gelombang...

Politik & Keamanan

Wamendagri Ribka Haluk Lantik 42 Anggota Pansel DPRP di 6 Provinsi Papua

JAKARTA, Bisnistoday - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk melantik 42...

Politik & Keamanan

Pilkada Lampung Selatan : Gus Baha Dukung Pasangan Egi-Syaiful

LaMPUNG, Bisnistoday - Tokoh NU Lampung Selatan, H Bahauddin Naksabandi alias Gus...