www.bisnistoday.co.id
Sabtu , 18 Januari 2025
Home EKONOMI Menkeu Bantah Pembiayaan Utang Pemerintah Bersumber dari Luar Negeri
EKONOMI

Menkeu Bantah Pembiayaan Utang Pemerintah Bersumber dari Luar Negeri

KEUANGAN DAERAH: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Keuangan pemerintah daerah (pemda) hingga saat ini masing sangat bergantung pada pemerintah pusat, termasuk dalam masa pandemi Covid-19
Social Media

JAKARTA, Bisnistoday- Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menegaskan pembiayaan utang pemerintah sebagian besar bersumber dari pendapatan dalam negeri,  seperti program burden sharing yang dilakukan Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia.

“Pada program ini (burden sharing), bank sentral menjadi pembeli siaga atau standby buyer dalam lelang surat berharga negara (SBN) melalui pasar perdana,” kata Sri Mulyani dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia Meraih Peluang Pemulihan Ekonomi 2021, Selasa (22/12).

Pernyataan Menkeu tersebut sekaligus menepis adanya anggapan bahwa utang yang dibayarkan  pemerintah bersumber dari dana luar negeri.

Selain itu, lanjut Sri Mulyani, Kementerian Keuangan juga menerbitkan surat utang negara ritel yang bisa dibeli langsung oleh masyarakat Indonesia dengan biaya sekitar Rp 1 juta. “Berbagai cara, salah satunya penerbitan surat utang negara dalam negeri ritel, sekarang ini yang beli masyarakat kita, Rp 80 triliun ritel,” ungkapnya.

Baca juga : 2021, Belanja Pemerintah Fokus Pulihkan Ekonomi

Kementerian Keuangan mencatat total utang pemerintah kembali meningkat per Oktober 2020. Jumlahnya mencapai Rp 5.877,71 triliun atau terjadi peningkatan Rp 1.121,58 triliun jika dibandingkan periode yang sama 2019 yang totalnya Rp 4.756,13 triliun.

Jika dibandingkan September terjadi kenaikan Rp 120,84 triliun. Per September 2020, total utang pemerintah mencapai Rp 5.756,87 triliun.

Mengutip data APBN KiTa, total utang pemerintah yang mencapai Rp 5.877,71 triliun ini maka rasionya menjadi 37,84 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Adapun jumlah utang pemerintah senilai Rp 5.877,71 triliun ini terdiri dari surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 5.028,86 triliun dan pinjaman sebesar Rp 848,85 triliun. 

Jika dilihat lebih detail lagi, total utang pemerintah yang berasal dari SBN terdiri dari SBN domestik sebesar Rp 3.782,69 triliun dan SBN valas sebesar Rp 1.246,16 triliun. Sedangkan yang berasal dari pinjaman, terdiri dari pinjaman dalam negeri sebesar Rp 11,08 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp 837,77 triliun./

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TAWWAFI TOUR LUNCURKAN PAKET UMROH

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

EKONOMISektor Riil

Pemerintah Perlu Sosialisasi Ulang TKDN Agar BUMN dan Kontraktor EPC Tak Langgar Aturan

JAKARTA, Bisnistoday – Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri di...

EKONOMISektor Riil

Kontroversi Tambang Nikel Sultra, Sosok Arinta Nila Hapsari Disebut-sebut Terkait

JAKARTA, Bisnistoday - Arinta Nila Hapsari, nama yang kini semakin dikenal di...

EKONOMISektor Riil

Munas ASPAKI, Luhut: Saatnya Alat Kesehatan Indonesia Bersaing di Pasar Global

JAKARTA, Bisnistoday - Industri alat kesehatan Indonesia semakin menunjukkan potensi besar, dan...

EKONOMISektor Riil

Brand dengan Kepuasan Pelanggan Tertinggi Raih Top Customer Satisfaction Award 2024

JAKARTA, Bisnistoday – Kepuasan pelanggan merupakan salah satu tolok ukur penting dalam...