www.bisnistoday.co.id
Senin , 17 Maret 2025
Home EKONOMI 2021, Daya Beli Masyarakat Masih Tertekan
EKONOMI

2021, Daya Beli Masyarakat Masih Tertekan

Social Media

JAKARTA, Bisnistoday- Daya beli masyarakat Indonesia masih akan tertekan pada 2021. Hal ini seiring dengan dampak dari pandemi yang masih dirasakan sejumlah sektor.

“Di 2021, kita melihat masih ada tekanan terhadap daya beli masyarakat, tapi mudah-mudahan lebih moderat. Kalau kita lihat sektor industri manufaktur dan pariwisata itu bisa lebih cepat pulih pelan-pelan sambil sembari menegakkan protokol kesehatan. Mudah-mudahan tekanan terhadap daya beli ini bisa mengendor,” kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa dalam webinar Outlook Pembangunan 2021 di Jakarta, Selasa (22/12).

Untuk itu, lanjut Suharso, penting untuk memetakan sektor mana yang paling parah, moderat, dan ringan akibat pandemi Covid-19. Ada sektor ekonomi yang bertahan, bahkan justru meningkat di tengah pandemi.

“Kita tahu juga ada sektor-sektor ekonomi yang justru jadi the winner pada keadaan seperti ini, misalnya e-commerce, logistik, food delivery, teknologi, obat-obatan, streming service, ekonomi kreatif, bahkan tanaman hias dan anggrek yang menjadi tren baru di era work from home, stay at home,” kata Suharso.

Baca juga : Dongkrak Daya Beli, Belanja Pemerintah Dipercepat

Dia juga menuturkan, tantangan pembangunan 2021 berikutnya adalah penanganan Covid-19 secara tepat, cepat, terukur, dan holistik. Vaksin bagi seluruh negara di dunia akan menjadi game changer untuk menekan laju penyebaran Covid-19.

“Kita tahu banyak cerita mengenai vaksin ini, termasuk yang terjadi di Inggris dimana virus itu mengalami mutasi dan mutan-mutannya itu menjadi sesuatu yang baru dan lebih cepat menular tapi kebahayaannya agak berkurang. Mudah-mudahan kita cepat bisa melakukan vaksinasi dan presiden juga mengatakan sekitar 180 juta rakyat Indonesia akan dapatkan vaksinasi secara gratis dalam rangka mencapai herd immunity,” ujar Suharso.

Menurut Suharso, tahun 2021 merupakan tahun pemulihan ekonomi dan reformasi sosial. Ia menuturkan, cara bekerja tidak bisa lagi konvensional namun harus luar biasa.

“Kita dorong penguatan industri manufaktur, pariwisata dan investasi yang tentu didasarkan pada keunggulan wilayah masing-masing. Kita dorong sentra-sentra ekonomi baru skala kecil dan menengah yang tersambung dengan konektivitas antar wilayah. Dan yang paling penting bagaimana kita bisa menata ulang sistem kesehatan nasional, sistem ketahanan bencana, sistem ketahanan pangan, dan sistem perlindungan sosial,” kata Suharso./

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TAWWAFI TOUR LUNCURKAN PAKET UMROH

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

EKONOMIEkonomi Rakyat

Sambangi Pasar Kreatif Ramadan Jakarta, Rano Karno Nikmati Transaksi Non-Tunai

JAKARTA, Bisnistoday - Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, memberikan apresiasi tinggi terhadap geliat...

EKONOMIEkonomi & Bisnis

Menuju Bisnis 2025: DIGITS Unpad & Veda Praxis Kupas Tuntas GRC di Era Digital!

BANDUNG, Bisnistoday - Di tengah dinamika bisnis yang semakin kompleks dan era...

EKONOMIEkonomi Rakyat

inDrive Hadirkan Layanan Pendanaan Khusus untuk Pengemudi Indonesia

JAKARTA, Bisnistoday - Platform mobilitas global dan layanan perkotaan, inDrive bekerja sama...

EKONOMIEkonomi & Bisnis

Cosmos Diganjar Penghargaan Golden Brand of The Year 2025 Berkat Konsistensi dan Inovasi

JAKARTA, Bisnistoday - PT. Star Cosmos kembali menorehkan prestasi gemilang dengan meraih...