JAKARTA, Bisnistoday – Industri alat kesehatan Indonesia semakin menunjukkan potensi besar, dan Musyawarah Nasional (Munas) ke-3 Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI) yang digelar pada Rabu, 15 Januari 2025, di Hotel Bidakara, Jakarta, menjadi momentum penting untuk memperkuat sektor ini. Dalam acara yang dihadiri lebih dari 160 produsen alat kesehatan ini, Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), menegaskan pentingnya dukungan terhadap produk alat kesehatan lokal untuk mendukung ketahanan kesehatan nasional dan daya saing Indonesia di pasar global.
Luhut mengungkapkan bahwa Indonesia tidak perlu lagi bergantung pada impor alat kesehatan yang bahan bakunya tersedia di dalam negeri, seperti nikel dan stainless steel. Ia menekankan bahwa negara harus lebih mandiri dalam memproduksi alat kesehatan, seperti jarum suntik dan obeng, yang selama ini banyak diimpor.
“Kita punya bahan baku yang cukup, jadi mengapa kita harus terus mengimpor? Ini pekerjaan yang tidak benar, kita harus lebih mandiri,” ujar Luhut saat membuka Munas ASPAKI 2025 di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Luhut juga memberikan apresiasi terhadap inovasi yang telah dilakukan oleh anak-anak muda Indonesia, seperti aplikasi PeduliLindungi, yang membuktikan bahwa bangsa ini mampu berinovasi dan menciptakan sistem yang bermanfaat bagi masyarakat. Ia mengajak para produsen alat kesehatan untuk tidak ragu berinovasi, karena potensi pasar alat kesehatan buatan Indonesia sangat besar.
Selain mendorong kemandirian produk dalam negeri, Luhut juga menyoroti peluang ekspor yang besar bagi industri alat kesehatan Indonesia, khususnya ke pasar potensial seperti Afrika. Menurutnya, meskipun teknologi yang dimiliki Indonesia tidak sekelas negara-negara maju, produk alat kesehatan Indonesia memiliki keunggulan karena dapat memenuhi kebutuhan pasar yang spesifik.
“Afrika sangat tertarik dengan teknologi kita yang meski tidak terlalu canggih, tapi pas dengan kebutuhan mereka. Ini adalah peluang besar,” ungkap Luhut.
Pernyataan tersebut membuka jalan bagi para produsen alat kesehatan Indonesia untuk lebih memperluas pasar ekspor mereka, serta memberikan motivasi untuk terus meningkatkan kualitas produk agar dapat bersaing di pasar internasional.
Luhut juga menegaskan pentingnya sektor kesehatan, termasuk rumah sakit dan BPJS, untuk mendukung penggunaan produk lokal. Ia menyatakan bahwa BPJS yang dibiayai oleh negara harusnya memberikan dukungan terhadap produk alat kesehatan dalam negeri.
“BPJS dibayar negara, jadi harusnya juga mendukung produk lokal,” tegasnya.
Selain mendorong penggunaan produk dalam negeri, Luhut juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk memperkuat ketahanan sektor kesehatan Indonesia. Ia mengingatkan bahwa meskipun pandemi COVID-19 merupakan ujian besar, Indonesia berhasil bertahan berkat sinergi antara pemerintah dan pelaku industri.
“Meski dalam keadaan sulit, kita bisa bekerja bersama. Sekarang, tantangannya tidak sebesar saat pandemi,” ujarnya.
Ketua Umum ASPAKI, Imam Subagyo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Munas kali ini juga merupakan perayaan menjelang 27 tahun berdirinya ASPAKI. Dengan 225 perusahaan anggota yang semuanya merupakan produsen alat kesehatan lokal, ASPAKI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan daya saing produk alat kesehatan Indonesia, baik di pasar domestik maupun global.
Imam Subagyo menekankan pentingnya kerja sama antara ASPAKI dan berbagai asosiasi serta lembaga pendidikan dan penelitian untuk memperkenalkan produk alat kesehatan dalam negeri ke pasar internasional.
“ASPAKI berkomitmen untuk memperkuat sektor industri alat kesehatan nasional dan menjadi mitra pemerintah dalam memperkuat ketahanan sistem kesehatan Indonesia,” katanya.
Selain itu, dalam laporan pertanggungjawaban kepengurusan, Imam juga menyoroti pencapaian penting ASPAKI, termasuk suksesnya promosi produk dalam berbagai pameran internasional, serta peningkatan jumlah anggota yang signifikan dalam tiga tahun terakhir.
Munas ASPAKI 2025 juga dilengkapi dengan pemilihan Ketua Umum baru untuk masa bakti 2025-2027. Pemilihan ini diharapkan dapat membawa ASPAKI ke arah yang lebih maju dan siap menghadapi tantangan industri alat kesehatan global.
Pada kesempatan tersebut, ASPAKI memberikan penghargaan “ASPAKI PDN Heroes Award” kepada beberapa tokoh penting yang telah mendukung kemajuan industri alat kesehatan Indonesia, antara lain Luhut Binsar Pandjaitan, Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan RI), dan Agus Gumiwang Kartasasmita (Menteri Perindustrian RI).