JAKARTA, Bisnistoday- Pemerintah melalui Kementerian PUPR mendorong kontraktor kecil dan menengah untuk mengerjakan proyek infrastruktur dengan pendanaan APBN 2021. Para kontraktor yang bermodal terbatas bisa mengoptimalkan sebagai sub kontraktor serta mengerjakan pembangunan infrastruktur daerahnya masing-masing.
“Pola anggaran didorong seperti itu, misalnya saja di Papua dan Papua Barat, sudah ada peraturan Menteri, jadi clear untuk pekerjaan Rp2,5 miliar kebawah,” ungkap Dirjen Bina Konstruksi, Tri Widianto Sasongko kepada media di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (24/11).
Tri mengatakan, untuk mendorong geliat kontraktor kecil maka kontraktor utama juga diarahkan untuk menggandeng kontraktor menengah dan kecil. Untuk tahun depan, Kementerian PUPR menggelar pengadaan barang dan jasa sekitar Rp150 triliaun. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2020 yang semula sebesar Rp120 triliun, karena ada bencana wabah maka dioptimal hingga menjadi Rp87 triliun.
Sementara, Wakil Ketua Komite Tetap Pengembangan SDM Infrastruktur Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Dandung Sri Harninto mengatakan, Kadin Indonesia memang sebagai naung juga para asosiasi jasa konstruksi Gapeksindo, Gapeksi, dan puluhan ribu para kontraktor. Ditengah pandemic ini, memang selayaknya memberikan ruang bergerak bagi para konstraktor kecil dan menengah.
“Misalnya saja kalau pekerjaan dibawah Rp 100 miliar, baik anak usaha BUMN maupun kontraktor kecil menengah diberikan kesempatan yang sama. Dengan begitu, kontraktor kecil menjadi menengah dan akhirnya menjadi besar.”
Dandung mengakui, persoalan utama bagi kontraktor kecil dan menengah adalah permodalan dan jaminan pekerjaan serta keterbatasan aset. Untuk itu, ajang Konstruksi Indonesia ini bisa menjadi ajang bersama bagi akses finansial maupun pasar.
Sementara, Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), Ruslan Rivai menambahkan, proses pengolahan data yang baik bagi para jasa kontraktor kecil menengah sangat penting. Sistem data IT yang baik akan memudahkan dan mempercepat untuk mendapatkan kontraktor kecil menengah yang berkualitas.
“Ada pengalaman salah satu daerah, terdapat kontraktor kecil tetapi garapannya sangat bagus. Kalau memang memiliki kualitas, akan banyak kesempatan, jadi tidak ada istilah anak tiri,” ujarnya. //