www.bisnistoday.co.id
Minggu , 16 Maret 2025
Home EKONOMI Pertumbuhan Ekonomi Harus 7% Jika RI Ingin Keluar dari Negara Berpendapatan Menengah
EKONOMI

Pertumbuhan Ekonomi Harus 7% Jika RI Ingin Keluar dari Negara Berpendapatan Menengah

Suharso Monoarfa
Social Media

JAKARTA, Bisnistoday- Perekonomian Indonesia harus tumbuh antara 6-7 persen agar mampu keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap) pada tahun 2022.

Hal tersebut dikatakan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa saat rapat kerja (raker) bersama Komisi XI DPR di Jakarta, Rabu (17/3).

Menurut Suharso, jika rata-rata tingkat pertumbuhan ekonomi enam persen maka Indonesia akan lolos dari middle income trap dengan pendapatan per kapita sebesar 12.535 dolar AS pada 2040. “Nah, kita berharap lagi, kalau bisa sampai tujuh persen,” tambahnya.

Suharso menyatakan pasca-Covid-19, pertumbuhan ekonomi sebesar lima persen tidak akan cukup untuk mengeluarkan Indonesia dari middle income trap sebelum 2045, sehingga tidak mampu mengembalikan jumlah pengangguran ke tingkat sebelum krisis.

Ia menjelaskan hal itu terlihat dari pandemi yang menyebabkan produk domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia mengalami penurunan dari 3.927,26 dolar AS pada 2018, naik menjadi 4.174,53 dolar AS pada 2019, namun turun ke 3.911,72 dolar AS pada 2020.

Sementara, gross national income (GNI) per kapita Indonesia mengalami penurunan yakni dari 3.810,23 dolar AS pada 2018 dan sempat naik menjadi 4.047,62 dolar AS pada 2019, lalu turun akibat pandemi ke level 3.806,37 dolar AS pada 2020.

Menurutnya, melihat hal tersebut maka status Indonesia diperkirakan kembali masuk ke dalam kategori negara berpendapatan menengah ke bawah atau lower middle income country.

Meski demikian, Suharso menuturkan dengan pertumbuhan mencapai lima persen setelah mengalami kontraksi 2,07 persen, maka Indonesia diperkirakan kembali menjadi upper middle income pada 2022.

Ia mengatakan kontraksi ekonomi Indonesia sebesar 2,07 persen masih relatif minimal dibandingkan negara lain seperti Amerika Serikat minus 3,5 persen, China minus 6,1 persen, Meksiko minus 8,3 persen, dan Filipina minus 9,5 persen.

Suharso menyatakan kunci untuk mendorong pertumbuhan yang lebih baik adalah mengendalikan penyebaran Covid-19 dengan mencapai herd immunity atas 188 juta penduduk dari total 269 juta penduduk melalui vaksinasi.

“Antara kesehatan dan ekonomi memang dua-duanya harus berjalan seimbang jadi pertumbuhan ekonomi dan juga penanganan Covid-19 itu harus berjalan beriringan,” tegasnya.

Tumbuh 4,8 Persen

Sementara pada tahun ini, Suharso memprediksikan pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,2 persen hingga 4,8 persen. Pertumbuhan sebesar ini akan terealisasi jika kasus pandemi Covid-19 terus menurun hingga September 2021, sedangkan 4,8 persen tercapai jika penurunan terjadi pada Juli 2021.

“Kami mencoba menghitung bersama FKUI bagaimana caranya supaya selain pencapaian herd immunity itu, kita ingin masyarakat mulai percaya sehingga mobilitas itu bisa bergerak,” katanya. Suharso menjelaskan estimasi untuk mencapai wabah Covid-19 terkendali adalah menurunkan angka reproduksi efektif dari 1,2 menuju 0,9 dan mencapai herd immunity atas 181,5 juta dari total 269 juta penduduk Indonesia.

Ia menyebutkan untuk mencapai herd immunity terhadap 181,5 juta jiwa tersebut dibutuhkan sekitar 426,8 juta dosis vaksin dengan target selesai program vaksinasi dalam 15 bulan.

Suharso merinci untuk mencapai pertumbuhan 4,8 persen maka vaksinasi harus mampu mencapai lebih dari satu juta orang per hari dan target sasaran vaksin mencapai 70 juta atau 39 persen dari asumsi 181,5 juta orang selesai pada Juli 2021./

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TAWWAFI TOUR LUNCURKAN PAKET UMROH

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

EKONOMIEkonomi Rakyat

Sambangi Pasar Kreatif Ramadan Jakarta, Rano Karno Nikmati Transaksi Non-Tunai

JAKARTA, Bisnistoday - Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, memberikan apresiasi tinggi terhadap geliat...

EKONOMIEkonomi & Bisnis

Menuju Bisnis 2025: DIGITS Unpad & Veda Praxis Kupas Tuntas GRC di Era Digital!

BANDUNG, Bisnistoday - Di tengah dinamika bisnis yang semakin kompleks dan era...

EKONOMIEkonomi Rakyat

inDrive Hadirkan Layanan Pendanaan Khusus untuk Pengemudi Indonesia

JAKARTA, Bisnistoday - Platform mobilitas global dan layanan perkotaan, inDrive bekerja sama...

EKONOMIEkonomi & Bisnis

Cosmos Diganjar Penghargaan Golden Brand of The Year 2025 Berkat Konsistensi dan Inovasi

JAKARTA, Bisnistoday - PT. Star Cosmos kembali menorehkan prestasi gemilang dengan meraih...