www.bisnistoday.co.id
Minggu , 6 Oktober 2024
Home EKONOMI Ekonomi Rakyat Program EFF 2024 Dukung Pengembangan Wirausaha dan Startup
Ekonomi Rakyat

Program EFF 2024 Dukung Pengembangan Wirausaha dan Startup

Social Media

SURABAYA, Bisnistoday – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) sukses meluncurkan program Entrepreneur Financial Fiesta (EFF) 2024 setelah berhasil menjaring dan mengkurasi untuk tahap awal program sebanyak 164 wirausaha dan startup.

Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah mengatakan, EFF merupakan salah satu upaya strategis dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan wirausaha dan startup di Indonesia.

“Saya mengapresiasi acara launching EFF serta kehadiran dari venture capital atas upayanya untuk bersama-sama, memberikan akselerasi dalam mendorong perubahan positif untuk wirausaha dan startup,” katanya dalam acara Launching EFF 2024 bertajuk ‘InnoFund Connect: Bridging Startups with Funding’ di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Kamis (25/07).

EFF merupakan program akselerasi pembiayaan wirausaha dan startup berbasis ekosistem, dengan menghubungkannya ke lembaga keuangan skala nasional maupun global.

Kegiatan ini, merupakan bagian dari serangkaian tahapan Program EFF 2024 memberikan peluang bagi investor, wirausaha, dan startup untuk berkumpul, bertukar ide, dan mencari peluang baru untuk berkolaborasi.

Siti Azizah menyampaikan, kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang bagi startup untuk menunjukkan inovasi dan kapabilitas mereka, tetapi juga menjadi sarana penting untuk mengakselerasi akses pembiayaan wirausaha dan startup dengan tujuan mengakseslerasi pertumbuhan bisnis.

Berdasarkan riset OJK pada tahun 2022, sebesar Rp1,519 triliun atau 55,43 persen dari total kebutuhan pembiayaan wirausaha belum dapat dipenuhi oleh perbankan. Hal ini menunjukkan bahwa potensi pembiayaan wirausaha Indonesia masih besar.

“Namun, kita juga harus mengakui bahwa di balik potensi, ada tantangan yang perlu diatasi. Banyak dari startup kita berjuang dengan tantangan pasar dan kurangnya dukungan finansial. Pembiayaan, terutama pada early stage dan growthstage, seringkali menjadi batu sandungan besar bagi mereka,” tuturnya.

Khusunya pada early-stage, startup akan kesulitan dalam membuktikan model bisnisnya sebagai unit ekonomi yang berkelanjutan, dikarenakan lembaga pembiayaan cenderung fokus kepada startup yang sudah bertumbuh dan memiliki profitability path.

“Pembiayaan konvensional, sayangnya, seringkali tidak bisa memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh para startup kita. Sulitnya akses dan keterbatasan penyaluran dana menjadi hambatan yang harus kita atasi bersama,” ucap Siti Azizah.

Itulah sebabnya, KemenKopUKM berkolaborasi dengan Security Crowdfunding (SCF),Fintech, dan venture capital. Kolaborasi ini bukan hanya tentang memberikan solusi finansial, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan inovasi.

Baca juga:KemenKopUKM Bersinergi dengan Dekranas Tingkatkan Kreativitas Wirausaha Produktif

“Melalui inisiatif seperti ini, kami bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi wirausaha dan startup, sebagaimana target Presiden agar tercapai 4 persen rasio wirausaha Indonesia,” katanya.

Jembatani Starup

Sementara itu, Asisten Deputi Pembiayaan Wirausaha dan Pengelolaan Jabatan Fungsional Pengembang Kewirausahaan KemenKopUKM, Edhi Kusdiyarwoko menuturkan, kegiatan ini bertujuan untuk menjembatani wirausaha dan startup dengan lembaga pembiayaan, serta investor yang diawali dengan pembekalan mengenai kondisi makro dan mikro.

“Dari peserta yang mengikuti acara launching program EFF 2024, total kebutuhan pembiayaan dan investasi kepada wirausaha dan startup sebesar Rp41,9 miliar dengan 76 wirausaha yang mendapatkan pendanaan,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan update mengenai program investasi untuk startup dari 500 startup yang mendaftar ke plattform eff.kemenkop.go.id, menghasilkan 164 startup yang lolos kurasi awal. “Dari 164 startup akan dilakukan profiling dan mapping untuk persiapan dipertemukan dengan venture capital,” kata Edhi.

Setelah proses ini kegiatan selanjutnya adalah business coaching agar startup dapat memberikan pitching yang baik sehingga mendapatkan pendanaan dari venture capital. “Total kebutuhan pembiayaan sebesar Rp4,09 miliar, dan kebutuhan investasi sebesar Rp87,6 miliar,” kata Edhi.

Diharapkan dari kegiatan ini para peserta wirausaha dan startup bisa mendapatkan wawasan dan informasi, peluang untuk terhubung, berkolaborasi, dan dapat memanfaatkan waktu untuk menilai peluang pembiayaan yang mungkin dilakukan, sehingga mampu menemukan solusi dari permasalahan yang selama ini menjadi kendala.

“Wirausaha dan startup dapat menjadi lebih kreatif, inovatif, serta mempunyai daya saing tinggi, sehingga bisa menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mengarah kepada Go Global,” pungkasnya./

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TAWWAFI TOUR LUNCURKAN PAKET UMROH

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

Ekonomi Rakyat

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

JAKARTA, Bisnistoday - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) telah menunjuk PT Surveyor...

Ekonomi Rakyat

Pembangunan Dua Pabrik Minyak Makan Merah Dorong Kesejahteraan Petani Sawit

KALIMANTAN BARAT, Bisnistoday - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) kembali melakukan ground...

Ekonomi Rakyat

Akses Dana Bergulir Melalui Koperasi, UMKM di Banjarnegara Bertumbuh

JAKARTA, Bisnistoday -Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Melati, yang merupakan...

Ekonomi Rakyat

KemenKopUKM Lanjutkan Pelatihan Barista sebagai Pengungkit Daya Saing Usaha Minuman Kopi

TANGERANG, Bisnistoday- Komoditas kopi yang melimpah di Indonesia menjadi salah satu keunggulan...