JAKARTA, Bisnistoday – Pabrik AC Daikin, yakni PT Daikin Industries Indonesia secara full scale sudah merampungkan produksinya di Indonesia. Dengan begitu, pabrik AC Daikin ini, mampu menyerap kandungan lokal makin komplit melalui produksinya di Indonesia.
“AC merupakan salah satu jenis produk household dengan impor tinggi. Namun, saat ini, telah mampu diproduksi secara lokal oleh PT. Daikin Industries Indonesia,” ujar Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza pada Factory Tour ke PT. Daikin Industries Indonesia (DIID), di Greendland International Industrial Center, Cikarang, baru-baru ini.
“Kami mengapresiasi pembangunan pabrik AC skala penuh (full-scale) pertama di Indonesia oleh DAIKIN, yang seluruh proses mulai dari pengolahan bahan baku hingga produk siap jual dilakukan di dalam negeri,” tambahnya.
Nilai investasi Pembangunan pabrik AC tersebut mencapai Rp3,3 triliun dengan kapasitas produksi sebesar 1,5 Juta set/tahun. Melalui investasi ini, diperkirakan DAIKIN mampu menyerap tenaga kerja sebesar 1.600 – 2.500 orang. PT Daikin Industries Indonesia akan memproduksi AC rumah tangga dan mulai berproduksi pada Desember tahun 2024. “Nilai investasi DAIKIN ini merupakan salah satu investasi terbesar di sektor elektronika,” kata Wamenperin.
Menurut Wamenperin, investasi ini merupakan keputusan yang tepat bagi DAIKIN, sebagai brand besar dengan predikat market leader pasar AC di Indonesia untuk berinvestasi di dalam negeri. Ia mendorong agar brand besar lainnya dapat mengikuti gerakan Daikin untuk segera memiliki fasilitas produksi di Indonesia, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun pasar ekspor.
Ia berpesan, sebagai “next plan” dari produksi dan bisnis AC di fasilitas baru ini, agar DAIKIN juga bisa memproduksi komponen AC yang produsennya masih belum ada di Indonesia, misalnya kompresor. “Saya mendorong agar DAIKIN dapat secara mandiri memenuhi kebutuhan komponen AC terutama yang belum diproduksi di dalam negeri sehingga tidak terlalu bergantung dengan komponen impor,” tuturnya.
Dilakukan di Indonesia
Presiden Direktur DIID Khamhaeng Boonthavee menambahkan, sebagai pabrik AC skala penuh pertama, seluruh proses produksi, mulai dari pemilihan dan pengolahan bahan baku hingga produk siap jual dilakukan di Indonesia. “Setiap tahap tersebut akan diawasi dan dijalankan sesuai dengan standar DAIKIN Global di Jepang untuk memastikan kualitas terbaik yang memenuhi kebutuhan konsumen kami di Indonesia,” tuturnya.
Penggunaan produk-produk lokal yang dihasilkan oleh putra putri bangsa Indonesia merupakan semangat yang dibawa oleh Presiden Prabowo Subianto. Peluang bagi produk dalam negeri untuk bisa menguasai pasar domestik juga terbuka lebar dengan demand yang besar. Produk penyejuk udara (AC) misalnya, menunjukkan tren permintaan yang positif hingga mencapai 5 juta unit/tahun pada tahun 2023.
Meski demikian, neraca perdagangan industri elektronika masih menunjukkan angka negatif. Artinya, impornya masih mendominasi. Produk household, termasuk di dalamnya AC, berkontribusi sebesar USD1,8 Miliar atau sekitar 6% dari total impor elektronik./