JAKARTA, Bisnistoday – Selama seratus hari kerja, Menteri Agus Harimurti Yudhoyono mengaku bidang pertanahan mampu memberikan kontribusi terhadap penerimaan negara hingga Rp215,8 Triliun. Hal ini diungkapkan, Menteri AHY kepada media saat gathering 100 hari kerjanya.
Menteri AHY merinci mengatakan, untuk pendapatan dari Pajak Penghasilan (PPH) Rp 1,4 Triliun, Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar Rp 5,6 Triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp 596,7 miliar, serta Hak Tanggungan (HT) sebesar Rp 208,1 Triliun.
“Jadi total Rp 215,8 Triliun. Tercatat, economic value added yang bisa dihadirkan dari segala hal yang kita lakukan,” ungkap Menteri AHY, di Jakarta, Jumat (7/6).
Ia mengutarakan, bahwa pencatatan tanah melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) terus digenjot. Tahun ini, lanjut Menteri ATR/BPN ini, ditargetkan sebanyak 120 juta bidang tanah terdaftar. Kemudian, sebanyak 126 juta bidang tanah diselesaikan tahun depan.
“Sekarang ini pencatatanya sudah mencapai 113,3 juta bidang, dan diharapkan sekitar 7-8 juta lagi dikejar sampai akhir tahun.”
Terkait progress report PTSL ini, lanjut Menteri AHY dirinya melakukan pemaparan di PBB, bahwa progress pencatatan tanah di Indonesia sangat massif. “Ya seperti yang saya sampaikan di New York beberapa waktu lalu. Dan ketemu dengan Menteri Pertanahan Belanda, berdialog tetang pencatatan tanah.”
Menteri AHY ini mengutarakan, di Belanda seluruh tanah tercatat dengan rapih dengan jumlah bidang sekitar 8 juta bidang. Sementara, Indonesia bidang tanahnya mencapai126 juta bidang.
“Pedaftaran tanah ini, telah dilakukan sejak 2017 lalu, dengan posisi 46 juta bidang. Sedangkan akhir Februari 2024 sudah 113 juta bidang,dan terus dikebut menjadi 120 juta bidang hingga akhir tahun.”/