JAKARTA, Bisnistoday- Kemendag mengakui bahwa tren produksi kopi Indonesia relatif meningkat pada periode 2019 hingga 2023. Menurutnya keberhasilan komoditas ini bisa jadi contoh pengembangan hasil pertanian yang lebih terencana sesuai dengan potensi daerah masing-masing. Dari sisi perdagangan global, Indonesia memiliki jaringan ekspor kopi yang luas. Negara tujuan utama ekspor kopi Indonesia, antara lain, Amerika Serikat, Mesir, Malaysia, Jepang, dan Tiongkok.
Hal tersebut diungkapkan Mendag Zulkifli Hasan pada ‘Peluncuran Indonesia Origin Selection: A Celebration of the Unique Coffee Traditions & Farmers Behind Your Favourite Nespresso Coffee’ di Jakarta, kemarin. “Ke depan, pengembangan hasil pertanian kita harus sesuai dengan potensi daerah masing-masing. Tidak hanya untuk kopi, juga untuk rempah-rempah, coklat, kelapa dan lain-lain. Kopi tetap menjadi salah satu prioritas, dan hilirisasinya juga penting,” ujarnya.
Sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, Indonesia memiliki peluang besar untuk memenuhi permintaan pasar global melalui ekspor biji kopi yang masih mentah (green bean) dan biji kopi yang telah disangrai (roasted bean). Pasar kopi global sangat kompetitif, sehingga diperlukan strategi yang tepat untuk memperkenalkan dan meningkatkan nilai perdagangan kopi Indonesia di dunia.
Penikmat kopi global terus berkembang dengan permintaan yang tinggi untuk kopi berkualitas. Salah satu indikatornya adalah tren impor kopi dunia yang tumbuh 12 persen selama lima tahun terakhir (2019-2023).
Mendag Zulkifli Hasan pun mengapresiasi PT Nestle Indonesia yang meluncurkan seri produk kopi kapsul Nespresso bertema “Indonesia Origin Selection”. Menurutnya, peluncuran produk kopi baru dari pelaku usaha dapat meningkatkan momentum ekspor kopi Indonesia.
“Kemendag mengapresiasi PT Nestle Indonesia yang terus mempromosikan kopi Indonesia ke pasar global. Kami harap, peluncuran produk ini dapat menjadi momentum untuk memperkenalkan cita rasa kopi khas Indonesia ke pasar global secara cepat dan efektif,” tutur Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan mengatakan, terdapat banyak tantangan dalam memenuhi permintaan kopi, terutama kopi jenis spesialti dan premium yang menjunjung tinggi sifat ramah lingkungan. Selain itu, konsumen kopi baik lokal maupun mancanegara semakin kritis dengan asal usul kopi dan praktik berkelanjutan. Oleh karena itu, Kemendag berkomitmen untuk terus mendukung ekspor kopi dan produk-produk turunannya. //