JAKARTA, Bisnistoday- Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) menyatakan, kondisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hampir punah. Mayoritas dari kegiatan usaha mereka merugi dan sulit untuk bertahan hidup.
“Diam dirumah terancam mati kelaparan, keluar rumah terancam mati akibat corona adalah kondisi nyata saat ini, omzet 95% UMKM anjlok dan keuntungan drastis turun 75%.”
Ali Mahsun Atmo
“Diam dirumah terancam mati kelaparan, keluar rumah terancam mati akibat corona adalah kondisi nyata saat ini, omzet 95% UMKM anjlok dan keuntungan drastis turun 75%,” ungkap Ali Mahsun Atmo, Ketua Umum DPP APKLI saat merespon hasil Survey LIPI di Jakarta, Rabu (1/6).
Ali Mahsun mengatakan, hanya ada satu jalan bagi rakyat bertahan hidup, tidak mati kelaparan, yaitu segera bekerja, berjualan dan berusaha apapun resikonya dengan taati protokoler kesehatan. “Karena negara belum berdaya cukupi kebutuhan pangan seluruh rakyat di negeri ini hadapi wabah corona,” tegasnya.
Menurut Ketua APKLI ini, pemerintah selayaknya tidak membiarkan rakyat mati kelaparan dan terjadi loss generation di negeri ini akibat wabah corona. Rakyat harus lawan corona dengan optimis, mandiri di atas kaki sendiri.
Ali Mahsun menegaskan, rakyat harus segera bekerja, berjualan dan berusaha kembali. Ingat !!! Virus Corona bukan lah hantu apalagi Tuhan. Jaga kesehatan dan daya tahan tubuh, disiplin jalani protokoler kesehatan, maka Virus Corona segera hilang sendiri dari muka bumi.
“Tentunya tetap berharap pemerintah dongkrak kinerjanya dalam atasi krisis kesehatan dan krisis ekonomi akibat corona yang hingga saat ini masih belepotan (seperti yang diungkapkan Presiden Jokowi ke Menterinya),” cetusnya.
Menurut Ali Mahsun, UMKM yang jumlahnya 61 juta atau 98% dari total unit usaha menghidupi ratusan juta penduduk di negeri ini tidak boleh alami kebangkrutan permanen. Demikian pula juga 127 Juta pekerja informal harus segera pulih kembali.
“Jika hal tersebut terjadi ongkosnya terlalu mahal bagi merah putih, sebuah gejolak sosial yang pada ujung dan akhirnya sulit dikendalikan akibat kemiskinan dan kelaparan massif dan massal,” sinis Mahsun.