JAKARTA, Bisnistoday – Kementerian PU mendorong pelaku industri konstruksi untuk menerapkan kaidah industri hijau secara berkelanjutan. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Keberlanjutan Konstruksi Kementerian PU, Kimron Manik disela kegiatan audiensi Semen Merah Putih di Kementerian PU, Kamis (15/5).
“Kementerian PU sejatinya terus mendorong penggunaan produk ramah lingkungan. Hal ini sangat penting untuk memberikan manfaat jangka panjang serta memperhatikan lingkungan berkelanjutan,” ungkap Kimron Manik.
Oza Guswara GM Sales & Marketing Semen Merah Putih, saat kunjungan audiensi dengan Kementerian PU, mengatakan bahwa berbagai inovasi teknologi dan praktik keberlanjutan telah dilakukan Semen Merah Putih, sesuai 4 pilar, Proses, Product, People dan Planet. Sebuah pertemuan yang produktif dan positif, untuk melihat bagaimana implementasi konstruksi berkelanjutan dari sisi pengambil kebijakan dan pelaku industri.
Sebagai salah satu pilar inovasi keberlanjutan, Semen Merah Putih telah beberapa lama ini menjalankan teknologi Waste Heat Recovery System (WHRS) dalam proses produksinya. Dampaknya, perusahaan mampu berkontribusi signifikan dalam menurunkan emisi CO₂ dari hulu hingga hilir bisnisnya.
Tercatat hingga 2024 lalu, lanjut Oza, implementasi WHRS telah menyumbang penghematan emisi lebih dari 100.000 ton CO₂ per tahun. WHRS sukses memanfaatkan panas buang dari proses produksi klinker menjadi energi listrik, sehingga membantu menurunkan konsumsi energi konvensional.
Peningkatan efisiensi energi juga didapatkan Semen Merah Putih dari optimalisasi struktur produk lewat pemanfaatan bahan alternatif seperti fly ash, trass, dan Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS). Strategi produksi tersebut tak hanya berhasil menurunkan faktor klinker dalam komposisi semen, tetapi juga mampu secara signifikan menekan emisi karbonnya.
Oza menambahkan, pada 2023 lalu, Semen Merah Putih juga mampu menurunkan porsi produk OPC dalam bauran produk hanya sekitar 33,4%, dari sebelumnya 37,5% di 2022. Capaian keberlanjutan tersebut menggambarkan keseriusan perusahaan menjalankan transformasi industri menuju standar praktik Green Cement.
Rantai Pasok Hijau
Syarif Hidayat, Head of Technical Marketing Semen Merah Putih menuturkan, semen Merah Putih meyakini bahwa konstruksi yang berkelanjutan harus didukung oleh rantai pasok hijau yang mengutamakan produk lokal, unggulan, dan ramah lingkungan termasuk dimulai dari proses produksi yang efisien dan berwawasan lingkungan.
“Lewat penerapan teknologi seperti WHRS, Semen Merah Putih tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi, tetapi juga mampu berkontribusi nyata dalam mengurangi emisi karbon di industri semen dan konstruksi.” Sebagai bagian dari strategi jangka panjang keberlanjutannya, Semen Merah Putih juga telah memulai proses transisi logistik dari armada konvensional ke kendaraan listrik (EV) yang ramah lingkungan.//