MUSI BANYUASIN, Bisnistoday Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meninjau kegiatan produksi sumur minyak rakyat di Desa Mekar Sari, Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (16/10). Kunjungan ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam menata kegiatan penambangan minyak rakyat agar lebih aman, legal, dan ramah lingkungan.
Dalam kesempatan tersebut, Bahlil menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan skema pembelian hasil produksi minyak rakyat dengan harga 80 persen dari Indonesia Crude Price (ICP). Kebijakan ini diharapkan mampu memberikan kepastian ekonomi bagi masyarakat sekaligus memastikan kegiatan produksi berjalan di bawah payung hukum resmi.
“Pemerintah ingin memastikan kegiatan minyak rakyat tetap berjalan, tapi harus tertib dan sesuai aturan. Dengan harga beli 80 persen dari ICP, masyarakat tetap mendapatkan keuntungan yang layak, sementara negara bisa mengawasi agar kegiatan ini sesuai regulasi,” ujar Bahlil.
Selain meninjau lapangan, Menteri ESDM juga berdialog langsung dengan para penambang rakyat. Dalam dialog tersebut, para penambang menyampaikan apresiasi atas kehadiran pemerintah yang kini memberikan kepastian dan rasa aman bagi mereka.
“Dulu kami takut-takut menambang, sekarang sudah tenang karena pemerintah turun langsung dan memberikan solusi. Kami siap mengikuti aturan,” tutur Anita, salah satu penambang rakyat di Mekar Sari.
Bahlil menambahkan bahwa penataan sumur minyak rakyat tidak hanya bertujuan meningkatkan nilai ekonomi, tetapi juga menjamin keselamatan kerja dan kelestarian lingkungan. Ia meminta pemerintah daerah, BUMD, dan SKK Migas untuk memperkuat koordinasi dalam pendampingan teknis dan administratif.
“Kalau semua pihak bekerja bersama, masyarakat akan sejahtera dan negara pun diuntungkan. Ini semangat keberpihakan pemerintah kepada rakyat kecil,” tegasnya.
Kunjungan tersebut juga menandai langkah awal implementasi Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025, yang menargetkan agar kegiatan minyak rakyat dapat memberikan kontribusi nyata bagi produksi energi nasional serta meningkatkan lifting migas Indonesia.
Dalam peninjauan tersebut, Bahlil didampingi oleh Kepala SKK Migas Djoko Siswanto, Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius, Gubernur Sumsel Herman Deru, dan Bupati Muba M. Toha Tohet.//




