www.bisnistoday.co.id
Selasa , 3 Desember 2024
Home HEADLINE NEWS Namarin: Dewan Maritim Indonesia Perlu Dihidupkan Kembali
HEADLINE NEWS

Namarin: Dewan Maritim Indonesia Perlu Dihidupkan Kembali

Siswanto Rusdi
Direktur The National Maritime Institute (Namarin), Siswanto Rusdi./
Social Media

JAKARTA, Bisnistoday – Keberadaan Dewan Maritim Indonesia (DMI) yang pernah dibentuk Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 1999 dirasa perlu untuk masa saat ini.

Lembaga yang pernah berubah nama menjadi Dewan Kelautan Indonesia (Dekin) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu hilang setelah pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) membentuk Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman.

Di era Presiden Prabowo Subianto saat ini, nomenklatur Kemenko Maritim pun tak ada dalam Kabinet Merah Putih. Praktis kondisi ini mengkhawatirkan pembangunan sektor maritim Indonesia ke depan.

Direktur National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi menilai adanya anomali keberlanjutan dari Presiden Jokowi dengan visi maritimnya ke pemerintahan Prabowo.

“Presiden Prabowo sepertinya memang tidak memiliki kecenderungan membangun kemaritiman. Alih-alih menghidupkan kembali Dewan Kelautan Indonesia (Dekin) yang dibubarkan oleh Jokowi, dia malah mendirikan Dewan Ekonomi Nasional,” kata Siswanto kepada wartawan, Jumat, 8 November 2024.

Padahal, lanjut dia, perbaikan ekonomi nasional yang porak-poranda oleh Jokowi dapat pula ditempuh melalui ekonomi maritim.

Menurut Siswanto, sama halnya dengan sektor energi yang memiliki Dewan Energi Nasional dalam mengorkestrasi kebijakan energi pemerintah, sektor maritim atau kelautan juga perlu dibentuk suatu dewan.

“Keberadaan Dekin atau DMI memiliki peran yang besar kalau tidak mau disebut amat sentral mengingat bidang kemaritiman pada zaman Prabowo ini tersebar dan sangat susah dikoordinasikan walaupun ada Kemenko Pimpinan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) yang menaunginya,” ungkap Siswanto.

Dilihat dari nomenklaturnya Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan yang dipimpin AHY lebih condong hanya di pembangunan infrastruktur dan pemetaan tata ruang.

Masih kata Siswanto, sektor pelabuhan dan pelayaran sangat vital dalam pembangunan kemaritiman nasional. Lingkup tersebut tidak cukup hanya ditopang oleh level direktorat jenderal di Kementerian Perhubungan saja.

“Perlu dihidupkan kembali DMI, karena ini sudah bicara kemampuan Indonesia di ranah global,” tegasnya.

“Adapun agenda utama bila DMI dihidupkan kembali adalah bagaimana caranya agar pelayaran dan pelabuhan nasional naik kelas. Jangan biarkan para eksekutif kedua sektor itu berjibaku sendiri di level internasional tanpa dukungan pemerintah sedikit pun,” tandasnya.

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TAWWAFI TOUR LUNCURKAN PAKET UMROH

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

HEADLINE NEWS

Kemenperin Tegaskan TKDN Untuk Lindungi Investasi di Indonesia

JAKARTA,Bisnistoday – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan kembali, bahwa kebijakan TKDN (Tingkat Komponen...

HEADLINE NEWS

Panorama Baru, Negeri di Atas Awan

HANYA berjarak sekitar 5,2 kilometer dari pusat Kota Bukittinggi, Taman Wisata Panorama...

Presiden Prabowo
HEADLINE NEWS

Presiden Prabowo Umumkan Kenaikan UMP Nasional Sebesar 6,5%

JAKARTA, Bisnistoday – Pemerintah mengumumkan rata-rata Upah Minimum Provinsi (UMP) secara nasional...

KETUM AAJI
HEADLINE NEWS

AAJI Catat Pendapatan Asuransi Jiwa Capai Rp166,27 Triliun Hingga Kuartal III-2024

JAKARTA, Bisnistoday – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat hingga akhir kuartal...