JAKARTA, Bisnistoday- Rencana pendirian perusahaan induk atau holding ultramikro, melalui penggabungan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), PT Pegadaian dan Bank BRI diharapkan mampu menyasar 57 juta nasabah ultramikro (Umi).
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II, Kartika Wirjoatmodjo dalam seminar daring di Jakarta, Senin (18/1) mengatakan, Kementerian BUMN saat ini sedang menggagas integrasi holding ultramikro yang akan menggabungkan Bank BRI, Pegadaian dan PNM. Perusahaan holding Ultramikro ini diharapkan menyasar 57 juta nasabah UMi dengan 30 juta di antaranya masih belum memiliki akses keuangan formal.
Ia menjelaskan, tujuan utama dari integrasi holding ultramikro ini untuk membangun ekosistem yang bisa melakukan on boarding para pelaku usaha ultramikro yang saat ini belum terjangkau oleh akses keuangan formal.”Sinergi ini difokuskan kepada tiga hal, pertama mengefisienkan cost of fund melalui ekosistem sinergi BRI, Pegadaian, dan PNM,” katanya.
Baca juga : MenkopUKM: Banpres Produktif Usaha Mikro Tersalur 92 Persen
Kemudian, sinergi jaringan sehingga ekspansi usaha bisa dilakukan dengan biaya yang lebih murah sehingga cost to serve dan cost to acquire customer bisa lebih murah.
Selain itu, lanjutnya, yang paling penting sinergi digitalisasi serta platform untuk optimalisasi pemberdayaan maupun juga satu data yang bisa menjadi sumber data UMKM nasional, yang bisa menjangkau puluhan juta UMKM sehingga pada masa depan pemerintah bisa melakukan berbagai program dukungan kepada UMKM yang tepat sasaran melalui data yang dibangun dengan ekosistem ini.
Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir mengungkapkan tujuan konsolidasi BRI, PNM, dan Pegadaian adalah mendorong pelaku UMKM naik kelas.Pelaku UMKM yang unbankable saat ini pinjamannya mencapai Rp2 juta sampai dengan Rp10 juta. Kemudian, kalau pinjaman Rp20 sampai dengan Rp30 juta itu dibantu oleh Pegadaian, katanya, dan kalau pelaku UMKM tersebut sudah bisa melakukan pinjaman Rp50 juta, maka Bank BRI yang masuk.
Erick mengatakan keberpihakan terhadap pelaku UMKM ini tidak hanya lips service, sehingga harus dijalankan, terutama dalam kondisi Covid-19.Dia juga menginginkan agar pelaku usaha ultramikro, mikro, kecil, dan menengah mendapatkan bunga pinjaman atau pembiayaan yang lebih murah./