www.bisnistoday.co.id
Kamis , 19 September 2024
Home NASIONAL & POLITIK Humaniora Uskup Agung Mengajak Umat Lawan Perbudakan
Humaniora

Uskup Agung Mengajak Umat Lawan Perbudakan

Paskah
Uskup Keuskupan Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo /ant
Social Media

JAKARTA, Bisnistoday – Seluruh umat Katolik diminta untuk menyalakan lilin guna melawan perbudakan pada mome Paskah 2024. Hal tersebut diungkapkan oleh Uskup Keuskupan Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo saat Perayaan Paskah.

“Dosa perbudakan bukan hanya dosa pribadi, tetapi bisa juga dosa structural. Untuk itu, daripada meratapi kegelapan, lebih baik menyalakan lilin-lilin kecil, dan lilin-lilin kecil. Inilah yang kami coba nyalakan di Keuskupan Agung Jakarta,” ujar Suharyo  kepada media di Gereja Katedral Jakarta, Minggu (31/3).

Suharyo mengutarakan, umat Keuskupan Agung Jakarta memahami, mempelajari, dan berusaha mewujudkan ajaran sosial gereja sejak dua tahun lalu.

“Kami menjalankan ajaran soal gereja itu yang pertama, hormat kepada martabat manusia, dan kedua, kesejahteraan manusia yang dirumuskan dalam sila kelima Pancasila atau dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, adil dan makmur,” tuturnya.

Ignatius Kardinal Suharyo menyampaikan, di tahun selanjutnya, Gereja Katedral akan lebih memperhatikan kondisi masyarakat yang tertinggal. “Tahun depan, kita akan lebih memperhatikan saudara-saudari kita yang tertinggal, di negara-negara maju masih banyak yang tertinggal meski ada jaminan sosial,” tuturnya.

Mengenai kesenjangan ekonomi yang semakin tinggi, lanjut Suharyo, Keuskupan Agung Jakarta terus berupaya untuk membuat berbagai program yang melibatkan pemberdayaan masyarakat.

“Di wilayah Paroki Katedral misalnya, UMKM, usaha-usaha kecil dihubungkan dengan orang-orang yang memiliki alat dan sarana, dihubungkan dengan pemerintah yang memang mempunyai kegiatan untuk mengembangkan usaha menengah kecil itu, berjuang untuk kebaikan bersama,” paparnya.

Tema Hari Paskah

Pada perayaan Paskah 2024, Keuskupan Agung Jakarta mengangkat tema solidaritas dan subsidiaritas. “Solidaritas artinya setia kawan, kalau mau berkembang kesejahteraan bersamanya, ya bersetia kawan. Itu dilakukan di dalam gereja sendiri, oleh lembaga-lembaga sosial gereja, itu semua dalam rangka solidaritas,” katanya.

Ia menegaskan, gereja juga turut andil mendiskusikan permasalahan sosial dan memberikan solusi melalui jalan-jalan yang kecil tetapi tetap bermakna.”Kita bisa membicarakan konsep-konsep besar, tetapi kita mencari dan menempuhnya lewat jalan-jalan kecil,” kata dia./Ant/

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TAWWAFI TOUR LUNCURKAN PAKET UMROH

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

Badan Bahasa
Humaniora

Bangkitkan Minat Baca Anak, Badan Bahasa Gelar Pertemuan Penulis Komik

JAKARTA, Bisnistoday - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) melalui Pusat...

Humaniora

Ponpes Nuu Waar AFKN Akan Kirim Bantuan 1000 Ton Ubi untuk Palestina

BEKASI, Bisnistoday - Pondok Pesantren (Ponpes) Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara...

Kemendikbudristek
Humaniora

Kemendikbudristek Siapkan Anugerah Kebudayaan 2024 bagi Penggerak Budaya

JAKARTA, Bisnistoday- Guna mendorong pelestarian dan pemajuan kebudayaan nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,...

Humaniora

UNESCO dan UNICEF Tunjuk Indonesia Adakan Gateways Study Visit 2024

JAKARTA, Bisnistoday - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan penyelenggaraan...