JAKARTA, Bisnistoday – Pelayanan parkir di kota megapolitan seperti Kota Jakarta dan sekitarnya sangat penting bagi pengelola gedung baik perkantoran maupun pusat perbelanjaan. Wajar saja, akibat parkir yang tidak nyaman memberikan penilaian tersendiri bagi konsumen atau kolega bisnis yang berkantor di gedung.
Charles R. Oentomo, Direktur Centrepark Group dalam kegiatan gathering media bertajuk “Smart Parking Outlook 2025” bertajuk “Smart Parking Outlook 2025” mengatakan, pentingnya adopsi teknologi cerdas untuk menciptakan sistem parkir yang modern dan ramah lingkungan.
“Kami percaya bahwa masa depan perparkiran harus sejalan dengan kebutuhan mobilitas modern yang mendukung keamanan, kenyamanan, dan keberlanjutan,” ujarnya di Jakarta, Kamis (12/12).
“Teknologi kami dirancang untuk memberikan pengalaman parkir yang lebih efisien dan mudah bagi pengguna, berkontribusi pada upaya pengurangan emisi karbon dan me3ndukung terciptanya lingkungan yang lebih hijau serta kota yang lebih ramah untuk ditinggali,” ungkapnya.
Ia menjelaskna, Sistem Traffic Dispatching, misalnya, membantu mengarahkan kendaraan dengan lebih cepat ke tempat parkir yang tersedia, sehingga mengurangi kemacetan dan waktu pencarian parkir. Teknologi License Plate Recognition memastikan hanya kendaraan yang terdaftar atau memenuhi syarat yang dapat menggunakan fasilitas parkir, mendeteksi perilaku mencurigakan, seperti kendaraan yang diparkir terlalu lama di area tertentu, dan memberikan peringatan kepada pengelola.
CentrePark juga didukung teknologi wireless RFID bernama WUZZ. Teknologi ini memungkinkan transaksi dilakukan tanpa perlu membuka jendela kendaraan, memberikan kemudahan bagi pengguna sekaligus mempercepat proses masuk dan keluar area parkir. Solusi ini meminimalkan interaksi fisik, menjadikannya pilihan ideal di era modern yang mengutamakan efisiensi dan keamanan.
Tanpa Intervensi Pekerja
Wilson Sumanang, Director PARKEE, menyoroti tentang kendaraan otonom yang merupakan salah satu peluang besar di masa depan yang dapat mengubah wajah industri perparkiran, termasuk di Indonesia.
Dengan teknologi ini, lanjutnya, kendaraan akan mampu mencari dan memarkir sendiri tanpa intervensi manusia, sehingga mengurangi waktu pencarian parkir dan memaksimalkan efisiensi ruang parkir. Bagi pemilik gedung, teknologi ini membuka peluang untuk mengoptimalkan tata kelola area parkir, meningkatkan kapasitas tanpa perlu memperluas infrastruktur fisik.
“Di Indonesia, adopsi teknologi pendukung kendaraan otonom, seperti Traffic Dispatching System dan License Plate Recognition, dapat menjadi langkah awal menuju integrasi kendaraan otonom yang lebih luas. Peluang ini tidak hanya menguntungkan dari sisi efisiensi operasional pemilik gedung, tetapi juga menjadikan Indonesia bagian dari revolusi global dalam mobilitas pintar,” ujarnya./