JAKARTA, Bisnistoday – PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus memperkuat komitmennya menghadirkan transportasi publik yang aman, nyaman, dan terintegrasi. Dalam kunjungan evaluasi strategis di Kantor LRT Jabodebek, Jatimulya, Bekasi (27/10), Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menegaskan bahwa keselamatan pelanggan dan keandalan operasional menjadi prioritas utama dalam setiap aspek layanan.
“Seluruh proses operasional dan evakuasi kami jalankan sesuai standar dengan mengutamakan keselamatan pelanggan. Petugas kami dilatih agar sigap, cepat, dan terarah dalam menghadapi situasi darurat,” ujar Bobby.
Evaluasi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan KAI untuk memperkuat sistem transportasi perkotaan berbasis rel yang efisien dan andal. Menurut Bobby, keberhasilan sistem transportasi publik diukur dari kemampuannya menjaga keselamatan, meningkatkan kualitas layanan, dan mempertahankan kepercayaan masyarakat.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengungkapkan bahwa kinerja LRT Jabodebek menunjukkan tren pertumbuhan yang menggembirakan sejak resmi beroperasi pada 28 Agustus 2023. Hingga 26 Oktober 2025, tercatat 48,6 juta pelanggan telah menggunakan layanan ini.
Dalam periode Januari–Oktober 2025, pengguna LRT Jabodebek mencapai 23 juta orang, naik 39 persendibandingkan periode yang sama tahun lalu. Rata-rata pengguna kini mencapai 104 ribu per hari kerja dan 45 ribu pada akhir pekan, menunjukkan bahwa LRT semakin menjadi pilihan utama masyarakat urban Jabodetabek.
“LRT Jabodebek kini telah menjadi bagian dari kehidupan harian warga bukan hanya untuk bekerja, tetapi juga untuk rekreasi,” jelas Anne.
KAI juga memastikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dan inklusif. Seluruh rangkaian LRT dilengkapi dengan AC, CCTV, kursi prioritas, dan area khusus kursi roda. Di setiap stasiun tersedia lift, guiding block, stop kontak gratis, water station, mushala, dan area kuliner.
Inovasi seperti co-working space gratis di Stasiun Cawang serta layanan penitipan barang di Stasiun Halim menjadi bukti bahwa transportasi publik bisa hadir dengan sentuhan modern dan fungsional.
“Kami ingin memastikan semua pelanggan, termasuk penyandang disabilitas, dapat merasakan transportasi yang inklusif,” tambah Anne.
Kepuasan Pelanggan Naik Signifikan
LRT Jabodebek juga mencatat peningkatan Indeks Kepuasan Pelanggan (CSI) dari 4,29 menjadi 4,63 dalam setahun terakhir. Peningkatan ini mencakup aspek keramahan petugas, kebersihan stasiun, kemudahan pembayaran digital (QRIS, KMT, KUE), dan ketepatan waktu perjalanan.
Selain itu, integrasi antarmoda semakin kuat, terutama di Stasiun Kampung Rambutan yang kini terhubung langsung dengan Terminal Bus Kampung Rambutan, memudahkan penumpang berpindah ke Transjakarta, angkot, maupun bus antarkota.
Data menunjukkan peningkatan signifikan: tap in di stasiun tersebut mencapai 427 ribu pengguna, naik 63,6 persendibandingkan tahun lalu.
“Konektivitas dan efisiensi waktu tempuh menjadi kunci meningkatnya minat masyarakat terhadap LRT Jabodebek,” terang Anne.
Seluruh capaian ini menegaskan arah transformasi besar KAI dalam menghadirkan layanan transportasi masa depan yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan berorientasi pada pelanggan.
“Kami ingin memastikan LRT Jabodebek terus menjadi pengalaman perjalanan yang aman, efisien, dan menyenangkan. Transportasi publik bukan sekadar alat mobilitas, tapi fondasi membangun kota yang terhubung dan berdaya saing,” tutur Anne Purba.//




